Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram mengatakan, WiFi Corner 2.0 (WiCo 2.0) merupakan sarana dan peluang yang ideal bagi Koperasi dan UMKM untuk bersinergi dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang dalam hal ini direpresentasikan PT Telkom Indonesia (persero) Tbk.
"Sesuai dengan UUD 45, pelaku usaha di Indonesia kan ada tiga yaitu swasta, BUMN dan Koperasi. Nah, produk Wico 2.0 dari PT Telkom ini adalah peluang bagus dan model yang baik bagi koperasi untuk bekerja sama dan? bersinergi dengan BUMN," kata Agus Muharram dalam peluncuran WiCo 2.0 di Gedung Smesco Jakarta, Kamis (28/12/2017).
WiCo 2.0 adalah produk terbaru PT Telkom yang menyediakan WiFi untuk usaha mikro dan usaha rumah tangga dalam menjual jasa layanan internet atau WiFi tanpa tergantung ruang, waktu, dan jarak.
Acara peluncuran WiCo 2.0 itu dihadiri Direktur Enterprise dan Business Center PT Telkom Dian Rachmawan, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Abdul Kadir Damanik, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran I Wayan Dipta, Dirut LLP KUKM Emilia Suhaemi, dan EVP Divisi Business Center Telkom Tri Gunadi.
"Acara ini saya nilai penting dan monumental. Karena itu, Kemenkop dan UKM menyambut baik dan mendukung peluncuran WiCo 2.0 ini," kata Agus.
Agus menjelaskan, saat ini jumlah koperasi aktif sebanyak 152.142, dengan jumlah anggota 25 juta orang.
"Tak semua koperasi atau anggotanya memiliki WiFi. Jadi, kalau misalkan separuhnya saja memakai produk WiCo 2.0, ini akan sangat luar biasa potensi dan prospek bisnis yang bisa dijalankan," katanya.
Kemenkop dan UKM juga memiliki PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu), dimana telah bekerja sama dengan PT Telkom untuk mendirikan dan mengembangkan kampung digital di 51 Lokasi Plut seluruh Indonesia.
Pasar pengguna WiFi juga akan semakin luas jika ditambah UMKM, yang sebagian besar adalah usaha mikro dengan jumlah lebih kurang 58 juta pelaku usaha mikro.
"Jadi, nanti di warung-warung dan restoran-restoran dapat menyediakan jasa layanan WiFi secara mudah dan murah yang tentunya akan meningkatkan kualitas layanan usahanya itu, dimana pelanggan tak hanya makan atau minum saja, namun juga bisa menggunakan internet dengan biaya yang terjangkau," imbuhnya.
Swastanisasi?
Direktur Enterprise dan Business Center PT. Telkom Dian Rachmawan menyambut baik peluang kerja sama dengan koperasi dan UMKM ini.
"Ini akan menjadi sejarah baru dalam bisnis Koperasi dan UMKM," katanya.
Ia mengatakan, Indonesia diberkahi bonus demografi berupa generasi milenial yang akrab dengan atribut internet.?
"Jika bonus ini tak didukung, mereka larinya akan jadi militan, jadi geng motor, jadi romli (rombongan liar-red). Makanya, hari ini WiCo 2.0 kami swastanisasi atau diliberalisasi. Kami ajak koperasi, usaha mikro dan kaum perempuan untuk menangkap peluang ini," ujar Dian.
Ia menambahkan bahwa produk WiCo 2.0? adalah warung internet (warnet) zaman now.
Jika dulu pemilik warnet harus menyediakan komputer, kini pemilik atau pelaku UMKM hanya menyediakan tempat bagi orang-orang untuk berinternet sambil berjualan makanan minuman.
"Kami melihat ada peluang bisnis yang bisa dibagi dengan pelaku UMKM. Jika punya rumah makan, warung, atau kafe, bisa dipasang WiCo, 2.0," tambahnya.
Mengenai bagi hasil, Dian menjelaskan, nantinya untuk voucer yang terjual dibagi secara proporsional.
"Saat bisa jual 500 voucer kita kasih ke pengusaha WiCo 2.0 sebesar 30%, PT Telkom 70%. Tapi, kalau jual di atas 500 voucer, dari kenaikan itu kita kasih 50%,? katanya.
PT Telkom memberi keleluasaan bagi pelaku UMKM untuk menetapkan voucer dengan harga pokok minimal Rp3.500 untuk 2 jam pemakaian internet.
Ia menambahkan, keuntungan memakai WiCo 2.0 ialah kestabilan internet karena berbasis jaringan fiber optik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement