Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan program alih profesi yang dilakukan terhadap eks-penangkap benih lobster ternyata berhasil menambah produksi rumput laut di sejumlah daerah.
Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan pembudidaya rumput laut penerima bantuan alih profesi eks penangkap benih lobster melakukan panen rumput laut di Kabupaten Lombok Timur, Kamis (28/12/2017). Kegiatan ini menandai dimulainya panen rumput laut yang dilakukan secara bertahap dan akan mencapai puncaknya atau panen raya pada awal bulan Januari tahun 2018.
"Panen ini merupakan bukti nyata keberhasilan program alih profesi bagi eks penangkap benih lobster yang saat ini menjadi salah satu program unggulan KKP sekaligus sebagai upaya mendorong peningkatan produksi rumput laut nasional," kata Slamet Soebjakto dalam siaran pers, Minggu (31/12/2017).
Menurut dia, keberhasilan tersebut menambah optimisme bahwa usaha budidaya ini memang menjadi salah satu solusi paling efektif bagi peningkatan ekonomi dan menjadi mata pencaharian yang menguntungkan, ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat eks penangkap benih lobster.
Program tersebut, menurut Slamet tidak hanya berdampak tunggal, selain bertujuan untuk membantu masyarakat eks penangkap benih lobster secara ekonomi, namun juga akan berdampak positif secara ekologi khususnya sekitar perairan lombok yang menjadi lokasi berkembangnya benih lobster.
"Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan), sejak awal menegaskan bahwa pembangunan perikanan termasuk perikanan budidaya, haruslah dapat memenuhi pilar-pilar kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Ketiganya harus berjalan seiring dan bersama-sama," katanya.
Untuk itu, Slamet mengemukakan bahwa tidak boleh demi kesejahteraan semata maka mengabaikan keberlanjutan usaha, akibat penangkapan berlebih dalam memanfaatkan sumber daya, begit juga sebaliknya. Oleh karena itu, lanjut Dirjen Perikanan Budidaya KKP, usaha budidaya rumput laut bagi masyarakat eks penangkap benih lobster ini tepat secara ekonomi dan ramah secara ekologi.
Sebagaimana diketahui, usaha budidaya rumput laut merupakan bagian dari program alih profesi bagi masyarakat eks penangkap benih lobster yang dilakukan oleh KKP, di mana secara keseluruhan ada sebanyak 2.246 paket berbagai jenis usaha budidaya disalurkan kepada 2.246 rumah tangga perikanan (RTP).
Untuk budidaya rumput laut sendiri sebanyak 728 paket, lainnya untuk budidaya ikan bawal bintang 655 paket, budidaya ikan kerapu 580 paket, budidaya bandeng 40 paket, budidaya udang vaname 20 paket, budidaya lele 209 paket, budidaya nila sebanyak 14 paket, serta perahu untuk sarana angkut rumput laut sebanyak 71 unit.
Slamet juga menegaskan bahwa harga yang cukup baik di pasaran seperti harga rumput laut, menunjukkan bahwa bantuan-bantun KKP tidaklah membuat harga komoditas hasil budidaya menjadi turun.
"Pendapat yang menyatakan bahwa bantuan-bantuan untuk usaha budidaya menyebabkan harga ikan hasil budidaya menjadi turun hanya didasari kekhawatiran saja. Buktinya, harga rumput laut sangat baik, harga komoditas lain seperti lele pun tetap stabil," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement