Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kota Jayapura Urutan Pertama Inflasi Tingkat Nasional

Kota Jayapura Urutan Pertama Inflasi Tingkat Nasional Pasar Mama-Mama selain difungsikan untuk aktivitas jual beli, juga diharapkan menjadi destinasi wisata baru di Papua, khususnya di Kota Jayapura. | Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jayapura -

Inflasi di Kota Jayapura Tahun 2017 sebesar 2,41 persen, menempati urutan pertama baik di tingkat nasional maupun tingkat Sulampua, hal tersebut disampaikan Kepala BPS Papua, Simon Sapari.

Dikatakannya, sementara Merauke inflasi 1,25 persen menempati urutan ke-20 untuk tingkat nasional dan urutan ketujuh untuktingkat Sulampua. "Tahun 2017 Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 2,41 persen  yang disebabkan adanya kenaikan indeks dari 128,65 pada Bulan Desember tahun 2016 menjadi 131,75 pada Desember tahun 2017," katanya, Selasa (2/1/2018).

Kelompok Pengeluaran yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Jayapura Tahun 2017 yaitu, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,1 persen, kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,73persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,65 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan dan kelompok sandang masing masing memberikan andil sebesar 0,04 persen dan 0,03 persen.    Kelompok        bahan makan memberikan andil -0,29 persen.

"Merauke mengalami inflasi sebesar 1,25 persen Inflasi yang terjadi di Merauke disebabkan adanya kenaikan indeks dari 132,12 pada Bulan Desember tahun 2016 menjadi 133,77 pada Bulan Desember  tahun 2017," ungkapnya.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Merauke Tahun 2017 yaitu sebesar 0.98 persen; kelompok Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,48 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,19 persen; kelompok sandang sebesara 0,12 persen; kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03, sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil sebear  -0,64 persen.

"Selama tahun 2017 Kota Jayapura mengalami delapan bulan inflasi dan empat bulan deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada Bulan Desember sebesar 2,28 persen, sedangkan deflasi terendah Bulan Juli sebesar -1,13 persen," terangnya.

Komoditas-komoditas dominan penyumbang inflasi pada tahun 2017 adalah angkutan udara, tarif listrik, mobil, roti tawar, kangkung, bensin, ikan kembung dan lain-lain.

Komoditas yang dominan menahan laju inflasi selama tahun 2017 adalah ekor kuning, semen, cabai rawit, bawang merah, gula pasir, telur ayam ras dan lain-lain.

"Untuk Merauke pada tahun 2017 mengalami delapan bulan inflasi dan empat bulan deflasi. Inflasi bulanan di Merauke tertinggi terjadi pada Bulan Maret yaitu sebesar 1,24 persen, sedangkan deflasi terendah di Merauke selama tahun 2017 terjadi pada Bulan Juli sebesar -1,5 persen. Komoditas-komoditas dominan penyumbang inflasi pada tahun 2017 adalah tarif listrik, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, udang basah dan lain-lain, sedangkan komoditas-komoditas yang dominan menahan laju inflasi selama tahun 2017adalah mujair, bawang  merah ,angkutan udara, cabai rawit, bawang putih dan lain-lain.

"Adanya musim liburan sekolah dan perayaan Hari Raya pada pertengahan dan penghujung tahun memberikan dampak terhadap pada tingginya harga tiket pesawat udara serta pada beberapa komoditas bahan makanan." katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nunung Kusmiaty
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: