Mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Komisi Pemberantasan Korupsi Didie A Rachim mempertimbangkan masuk ke partai politik seiring dengan pencalonannya sebagai wakil wali kota pada Pilkada Kota Bogor, Jawa Barat.
"Belum memikirkan itu, intinya saya berkarir di lembaga negara lalu kemudian ada di Bogor. Dan ada kaitannya dengan parpol saya akan pertimbangkan ke depan," kata Dedie saat memperkenalkan dirinya kepada warga Kota Bogor di Lampangan Sempur, Minggu.
Dedie dipilih oleh Bima Arya Sugiarto untuk mendampinginya maju sebagai wakil wali kota pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Juni 2018 mendatang.
Dedie berasal dari kalangan non partai, selama 13 tahun bertugas di KPK. Putra asli Bogor tersebut memilih mengundurkan diri dari jabatannya agar fokus dengan Bogor. Empat partai politik telah memberikan dukungan, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, Golkar dan Nasdem. Masih ada dua partai pendukung lainnya yang akan ikut bergabung.
Menurut Dedie, dirinya belum memilih partai manapun yang telah mengusung pencalonan dengan Bima Arya.
"Saya akan tetap sebagaimana harapan Pak Bima. Saya dipilih karena saya berlatar belakang non partisan. Sampai dengan satu titik saya akan sampaikan. Tapi sekarang saya seperti yang sudah ada," katanya.
Dedie masih enggan menyampaikan partai yang akan dipilihnya, walau saat ini partai-partai yang sudah mendekat semakin banyak, namun ia tetap belum memilih salah satunya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: