Bos Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyatakan jika pihaknya bakal menggelar karpet merah apabila perusahaan ojek online terbesar di Indonesia yakni Go-Jek masuk ke pasar modal Indonesia dengan mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).
"Pokoknya bilang ke mereka (Go-Jek), Bursa sediakan karpet merah," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Tito pun menawarkan jika mau, Go-Jek bisa dual listing dengan mencatatkan saham di luar negeri, tapi juga melakukan IPO di Indonesia. Hal itu dapat dilakukan apabila Go-Jek mengincar dana yang besar dari pasar modal.
"Saya rekomen dual listing aja. Kalau di indonesia, cukup kok Rp5 triliun. Kalau Amerika, harus IDR. Kalau sekalian ya dual listing," ucapnya.
Malahan, lanjut Tito, pasar modal Indonesia dirasa sanggup untuk menyerap apabila Go-Jek mencari dana hingga Rp10 triliun. Pasalnya, ketika PT Adaro Tbk (ADRO) listing di BEI, perseroan berhasil mengantongi dana hingga Rp12,5 triliun. Jadi, menurutnya, bila Go-Jek mencari dana yang cukup besar di Tanah Air, Ia percaya investor masih akan bisa menyerapnya.
"Paling besar (IPO) itu ADRO dengan Rp12,5 triliun, malah mereka 5 kali oversubscribed. Jadi, kalau mereka (Go-Jek) sampe Rp10 triliun itu bisalah," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah