Bagi banyak orang, perpindahan karier dari posisi tinggi dengan gaji besar, dari perusahaan mapan kemudian merintis sebuah perusahaan dari awal adalah keputusan gila. Namun, tidak bagi Edy Tuhirman, Chief Executive Officer PT Generali Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai CEO Generali Indonesia, Edy sudah berpengalaman sebagai bankir lebih dari 20 tahun. Bahkan, ia pernah menjabat sebagai Executive Vice Presiden PT Bank Danamon Indonesia Tbk selama empat tahun pada periode 2004 sampai dengan 2008.
Meski sudah mencapai posisi tersebut, Edy mencoba keluar dari zona nyamannya. Ia putuskan membangun Generali Indonesia dari awal. “Dalam setiap keputusan, pasti ada hasil yang baik dan tidak baik. Contohnya, waktu pertama kali saya bangun perusahaan ini (Generali Indonesia) dari nol, bagi orang lain mungkin keputusan saya ini gila,” kata Edy saat diwawancarai Warta Ekonomi, Rabu (26/9/2017).
Bagi Edy, keputusan tersebut merupakan salah satu yang besar dalam karier profesionalnya. Terlebih lagi, sebagai perusahaan baru, tentunya Edy kerap menghadapi tantangan sulit, mulai dari kondisi perusahaan merugi hingga pergantian direksi.
Edy menyampaikan, dalam pengambilan keputusan, tentunya harus dilakukan dengan perhitungan yang matang. Ia juga menyampaikan bahwa hal paling utama dalam bisnis yang harus dipikirkan adalah model bisnis perusahaan tersebut. “Sebab kalau salah model bisnisnya, perlu waktu lama untuk membongkar ulang kembali,” ujar Edy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Moch Januar Rizki
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: