Pendaftaran Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau berdasarkan nilai rapor dan portofolio akademik siswa akan dibuka pada 13 Januari.
"Untuk penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN dibuka mulai 13 Januari hingga 10 Februari mendatang. Mulai besok, sekolah dipersilahkan mengisi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)," ujar Ketua Panitia SNMPTN, Prof Ravik Karsidi, dalam acara peluncuran SNMPTN yang juga dihadiri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Jakarta, Jumat.
Ravik menjelaskan penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dilakukan melalui tiga cara yakni SNMPTN, Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan ujian mandiri yang diselenggarakan pihak kampus.
Pada tahun sebelumnya, UTBC dan UTBK mempunyai nama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
"Pada tahun ini, SNMPTN diikuti 85 PTN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Agama." Disinggung mengenai daya tampung, Ravik mengatakan tidak ada perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan batas minimal untuk SNMPTN minimal 30 persen dari daya tampung, UTBC dan UTBK minimal 30 persen dan ujian mandiri maksimal 30 persen.
Rektor Universitas Negeri Solo itu menambahkan sekolah yang bisa mendaftarkan siswanya, dengan ketentuan akreditasi A yakni 50 persen siswa terbaik di sekolahnya, akreditasi B sebanyak 30 persen siswa terbaik di sekolahnya, akreditasi C sebanyak 10 persen yang terbaik di sekolahnya, sementara akreditasi lainnya sebanyak lima persen siswa terbaik di sekolahnya.
Sedangkan mengenai tes UTBC dan UTBK, akan ditingkatkan jumlah pesertanya. Model ujian UTBK ini menjadi embrio model penerimaan mahasiswa baru melalui Pusat Layanan Tes.
Sedangkan untuk jalur Seleksi Mandiri, dilaksanakan sendiri oleh masing-masing PTN setelah pengumuman SBMPTN. Seleksi Mandiri oleh masing-masing PTN salah satunya dapat menggunakan atau memanfaatkan nilai hasil tes SBMPTN yang difasilitasi oleh panitia pusat.
Calon peserta dari kalangan keluarga tidak mampu dapat mendaftar Program Bidikmisi dan harus mendaftar terlebih dahulu sebagai calon peserta penerima Bidikmisi terlebih dahulu ke laman http:/bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id.
Masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut dapat menggunakan layanan informasi resmi melalui laman SNMPTN di http://www.snmptn.ac.id dan http://halo.snmptn.ac.id serta call-center 0804-1-450 -450.
Adapun layanan informasi resmi untuk SBMPTN melalui http://www.sbmptn.ac.id dan http://halo.sbmptn.ac.id dan pusat layanan 0804-1-456-456.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait: