Pemerintah mengungkapkan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) per 12 Januari 2018 melonjak Rp4,7 triliun menjadi Rp313,1 triliun dari sebelumnya Rp308,4 triliun (per 30 Desember 2017). Angka ini tumbuh 19,5% atau mencapai 120,3% dari target APBNP 2017 yang sebesar Rp260,2 triliun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menyebutkan, melonjaknya PNBP tersebut salah satunya disumbangkan oleh pembagian dividen dari PT Freeport Indonesia sebesar Rp1,4 triliun. Adapun saat ini, kepemilikan saham Indonesia di perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) baru sebesar 9,36%.
"Kemudian laba dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan utamanya dividen dari Freeport sebesar Rp1,4 triliun," ujar Askolani saat menghadiri konferensi pers APBN KiTa di gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Selain itu, kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) juga turutnya mendongkrak penerimaan di sektor minyak (Sumber Daya Alam/SDA). "Penerimaan minyak kita meningkat. Kedua PNBP dari batu bara belakangan ini menunjukkan peningkatan seiring kenaikan ICP," tukasnya.
Lebih jauh dijelaskan, untuk PNBP lainnya peningkatan juga terjadi pada Polri karena telah diterapkannya sistem online sehingga membantu mempercepat pelayanan publik. "Pendapatan dari BLU juga dimana dari BLU pendidikan dan kesehatan memberikan pelayanan lebih baik sehingga meningkatkan (kontribusi) PNBP-nya," katanya.
Untuk diketahui, PNBP per 12 Januari 2018 yang mencapai Rp313,1 triliun terutama bersumber dari pendapatan SDA yang sebesar Rp111,1 triliun, meningkat 71,2 persen. Lalu pendapatan bagian laba BUMN menyumbang sebesar Rp44,3 triliun.
Kemudian, yang berasal dari PNBP lainnya sebesar Rp108,8 triliun dan PNBP BLU sebesar Rp49,0 atau tumbuh sebesar 16,7 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah