Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Beras Jabar Tembus 1 Juta Ton

Produksi Beras Jabar Tembus 1 Juta Ton Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika, mengatakan dari luas areal 926.917 hektare yang panen pada Januari 2018 mencapai 90 ribu hektare, diperkirakan akan menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebanyak 532 ribu ton atau setara dengan beras 333 ribu ton.

Pada bulan Februari, jumlah lahan yang panen meningkat menjadi 162 ribu hektare yang diperkirakan menghasilkan 938 ribu ton GKG atau setara dengan beras 600 ribu ton. Pada Maret, panen diperkirakan sebanyak 279 ribu hektare dengan capaian sebanyak 1,632 juta ton GKG atau setara dengan beras 1,024 juta ton.

Hendy mengatakan puncak panen akan terjadi pada Juli dengan jumlah yang sama seperti Maret. Setelah itu akan terjadi pergantian tanaman palawija karena memasuki musim kemarau.

“Produksi padinya diperkirakan masih akan mencapai kurang lebih 7,85 juta ton,"katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (22/1/2018).

Rata-rata Jawa Barat mengonsumsi kurang lebih 100 kg per kapita per tahun diatas angka yang ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan hanya 89,7 kg. Konsumsi Jawa Barat bisa lebih 3 juta ton beras per tahunnya.

Lebih lanjut, Hendi menambahkan pada Januari ini harga beras di pasar mengalami peningkatan, tetapi khusus di Jawa Barat sendiri angka produksi sampai Bulan Januari masih mencukupi untuk dikomsumsi sendiri sehingga Jawa Barat tidak akan kekurangan beras.

“Kalaupun ada gejolak harga, mungkin itu di tata niaga dan distribusi yang ditangani oleh dinas terkait, tetapi untuk di tingkat produksi aman. Apalagi, bulan Februari hingga Maret menjelang panen raya sehingga terjadi peningkatan luas panen dibandingkan dengan bulan Januari sekarang,” pungkasnya 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: