Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Jabatan Khusus di Golkar, NH Bawahi Ketua DPR dan Putri Soeharto

Dapat Jabatan Khusus di Golkar, NH Bawahi Ketua DPR dan Putri Soeharto Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
DPP Golkar mengumumkan kepengurusan baru di bawah kepemimpinan sang ketua umum Airlangga Hartarto untuk masa bakti 2018-2019. Revitalisasi kepengurusan yang dilakukan Airlangga memangkas jabatan ketua harian yang sebelumnya diisi Nurdin Halid (NH).
 
Hilangnya jabatan ketua harian tidak membuat NH tersingkir dari kepengurusan pusat Golkar. Bakal Calon Gubernur Sulsel itu tetap dipercaya mengemban jabatan strategis, bahkan bisa dibilang jabatan khusus. NH didaulat menjadi Ketua Koordinator Bidang (Koorbid) Pratama Golkar. 
 
Ketua Koorbid Pratama merupakan jabatan baru di struktur kepengurusan Golkar. Jabatan itu masih masuk kategori pengurus inti. Dalam menjalankan tugasnya, Ketua Koorbid Pratama dibantu dua wakil. Istimewanya, dua wakil itu merupakan politikus Golkar senior. 
 
Berdasarkan struktur kepengurusan baru DPP Golkar, wakil NH pada posisi Koorbid Pratama adalah putri mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto yakni Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo. 
 
Menurut NH, tugas dari Bidang Pratama berupa koordinasi terhadap program-program Golkar. Jabatan Ketua Koorbid Pratama sangat strategis. Soal hilangnya jabatan ketua harian, NH menyebut juga atas permintaannya. Pasalnya, ia mengaku sedang fokus pada Pilgub Sulsel 2018.
 
"Bidang Pratama itu mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan-pelaksanaan program. Adapun jabatan ketua harian dihilangkan ya termasuk karena saya memang meminta, saya secara pribadi kan harus konsentrasi di (Pilgub) Sulsel," kata NH, dalam keterangan persnya, Senin, (22/1/2018).
 
Menurut NH, struktur kepengurusan DPP Golkar yang ramping dimaksudkan agar partai bisa bergerak lebih kencang menghadapi tahun politik. Golkar menargetkan kemenangan pada pilkada serentak 2018 serta pileg dan pilpres 2019. "Semua struktur itu arahnya untuk pemenangan," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: