Warta Ekonomi, Bandung -
Kondisi Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Kampung Santiong, Desa Cicalengka Kulon KH Umar Basri bin KH Sukrowi dipastikan masih stabil.
Hal itu terungkap ketika Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) A. Helmy Faishal Zaini yang didampingi Sekretaris PKB Kabupaten Bandung, Tarya Witarsa ketika menjenguk Kiyai Umar Basridi RS Al-Islam Bandung, Senin (29/1/2018) malam.
Helmy membantah jika sebelumnya sempat beredar isu Kiyai mengalami kehilangan ingatannya. Sejauh ini, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah tersebut masih mengenal keluarganya bahkan yang menjenguk selama proses penyembuhannya.
"Sempat beredar kabar bahwa beliau mengalami kehilangan ingatannya tapi ternyata itu tidak benar. Alhamdulillah beliau baik-baik saja," ungkap Helmy.
Sebelumnya, ia diutus oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj untuk menjenguk Kiyai Umar dan menyampaikan keprihatinanya terhadap keluarga kemudian mendoakan kesembuhan Kiyai Umar.
"Mudah-mudahan diberikan kesehatan dan bisa beraktivitas kembali," pungkasnya.
Atas kejadian tersebut, PB NU akan terus berkoordinasi dengan Polri untuk segera mengusut tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan tersangka berninisial A (55). Meskipun pelaku tersebut telah ditetapkan oleh tim dokter bahwa ia menderita sakit jiwa berat. Namun, kata Helmy, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk terus mengusut dugaan motif lain seperti terorisme dibalik peristiwa tersebut.
Hal itu terungkap dari umpatan tersangka kepada korban yang mengatakan ahli neraka. Maka harus diteliti lebih dalam, apakah yang diutarakan tersangka itu tuduhan terhadap amaliah PBNU.
"Saya pribadi sudah berkomunikasi dengan pak Kapolri agar diusut secara tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tersangka A. Apakah ada dugaan bahwa tersangka terlibat jaringan terorisme,"tegas Helmy
Dia mempertanyakan apakah umpatan tersangka tersebut merupakan bagian dari ideologi mereka yang protes terhadap amaliah warga NU atau kalimat itu sering diucapkan tersangka pada konteks apapun.
Berdasarkan laporan kuasa hukum Kiyai Umar, keluarga tersangka pun sudah dilakukan pemeriksaan secara rutin. Namun, PBNU mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum untuk melakukan oenyelidikan secara tuntas.
"Menurut saya hal itu harus ditelisik lebih dalam,"ujar Helmy
Sekjen PBNU juga berpesan kepada kepada seluruh keluarga besar NU agar tetap tenang, bisa menahan diri dengan tidak melakukan tindakan yang anarkis. Ia berharap jangan terprovokasi dengan berbagai macam informasi dan percayakan sepenuhnya penanggulangan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan secara tuntas.
"Kita juga sudah berkomunikasi dengan tim penasihat hukum yang terus melakukan perkembangan dengan PBNU dan kami akan terus mengadvokasi, mengawal masalah ini secara tuntas agar hukum bisa ditegakan dan memenuhi rasa keadilan pada kita semua," pungkasnya.
Helmy membantah jika sebelumnya sempat beredar isu Kiyai mengalami kehilangan ingatannya. Sejauh ini, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah tersebut masih mengenal keluarganya bahkan yang menjenguk selama proses penyembuhannya.
"Sempat beredar kabar bahwa beliau mengalami kehilangan ingatannya tapi ternyata itu tidak benar. Alhamdulillah beliau baik-baik saja," ungkap Helmy.
Sebelumnya, ia diutus oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj untuk menjenguk Kiyai Umar dan menyampaikan keprihatinanya terhadap keluarga kemudian mendoakan kesembuhan Kiyai Umar.
"Mudah-mudahan diberikan kesehatan dan bisa beraktivitas kembali," pungkasnya.
Atas kejadian tersebut, PB NU akan terus berkoordinasi dengan Polri untuk segera mengusut tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan tersangka berninisial A (55). Meskipun pelaku tersebut telah ditetapkan oleh tim dokter bahwa ia menderita sakit jiwa berat. Namun, kata Helmy, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk terus mengusut dugaan motif lain seperti terorisme dibalik peristiwa tersebut.
Hal itu terungkap dari umpatan tersangka kepada korban yang mengatakan ahli neraka. Maka harus diteliti lebih dalam, apakah yang diutarakan tersangka itu tuduhan terhadap amaliah PBNU.
"Saya pribadi sudah berkomunikasi dengan pak Kapolri agar diusut secara tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tersangka A. Apakah ada dugaan bahwa tersangka terlibat jaringan terorisme,"tegas Helmy
Dia mempertanyakan apakah umpatan tersangka tersebut merupakan bagian dari ideologi mereka yang protes terhadap amaliah warga NU atau kalimat itu sering diucapkan tersangka pada konteks apapun.
Berdasarkan laporan kuasa hukum Kiyai Umar, keluarga tersangka pun sudah dilakukan pemeriksaan secara rutin. Namun, PBNU mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum untuk melakukan oenyelidikan secara tuntas.
"Menurut saya hal itu harus ditelisik lebih dalam,"ujar Helmy
Sekjen PBNU juga berpesan kepada kepada seluruh keluarga besar NU agar tetap tenang, bisa menahan diri dengan tidak melakukan tindakan yang anarkis. Ia berharap jangan terprovokasi dengan berbagai macam informasi dan percayakan sepenuhnya penanggulangan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan secara tuntas.
"Kita juga sudah berkomunikasi dengan tim penasihat hukum yang terus melakukan perkembangan dengan PBNU dan kami akan terus mengadvokasi, mengawal masalah ini secara tuntas agar hukum bisa ditegakan dan memenuhi rasa keadilan pada kita semua," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: