Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini 3 Sektor Pengembangan Social Enterprise Dompet Dhuafa

Ini 3 Sektor Pengembangan Social Enterprise Dompet Dhuafa Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka mengembangkan unit usaha berbasis Social Enterprise, Dompet Dhuafa melakukan pengembangan di beberapa bidang bisnis. Pengembangan tersebut betujuan meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Adapun bidang bisnis yang akan dikembangkan Dompet Dhuafa di antaranya sebagai berikut.

Bidang Ritel

Pada bidang ritel bisnis, melalui unit usaha Dompet Dhuafa Niaga selama tahun 2017 telah dikembangkan unit usaha Daya Mart yaitu model bisnis ritel berbasis pemberdayaan dengan konsep 100% kepemilikan diarahkan untuk kaum Dhuafa. Sebagai piloting, Daya Mart dikembangkan di daerah Sumatra Barat dan selama tahun 2017 sudah dibuka sebanyak enam gerai dengan manajemen dari Dompet Dhuafa Niaga. 

Daya Mart juga dapat menampung produk Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk dipasarkan melalui Daya Mart. Strategi yang dikembangkan Daya Mart antara lain memperkuat permodalan dan membangun jaringan distribusi dengan warung atau kios di sekitar Daya Mart. 

Bidang Agro

Pada bidang industri agro, Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) melalui PT Karya Mayarakat Mandiri (KMM) dengan program Indonesia Berdaya telah mengolah lahan seluas 8-5 hektare yang ditanami dengan aneka tanaman buah di antaranya buah naga, nanas, pepaya, jambu kristal, dan alpukat yang ditanami secara tumpang sari di daerah Subang, Jawa Barat.

Pada perkebunan tersebut rencananya akan segera dibangun pabrik ekstrak buah dan makanan olahan (selai, sirup, dan lainnya). Pabrik tersebut diharapkan dapat berproduksi secara padat karya dan menyerap tenaga kerja dari kalangan kaum duafa. 

Bidang Kesehatan

Sementara pada bidang kesehatan, DDSE selama tahun 2017 mengembangkan social hospital network yaitu rumah sakit berbasis wakaf untuk melayani kaum duafa. Saat ini sudah berdiri 5 Rumah Sakit berbasis wakaf, yaitu Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu, Rumah Sakit Aka Medika Sri Bawono Lampung Timur, Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayidah Jakarta Timur, Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi Serang, dan Rumah sakit Lancang Kuning Riau. 

Konsep social hospital network nantinya setiap rumah sakit afiliasi Dompet Dhuafa akan dikelilingi minimal empat klinik sebagai feeder Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sehingga akan semakin banyak kaum duafa yang dapat dilayani. 

Dompet Dhuafa pada 2017 terus menggelorakan aksi respons kemanusiaan berskala intemasional dengan menyalurkan bantuan bahan makanan dan obato-batan di kamp pengungsi korban perang di Kamp Harjelle, Suriah pada Februari. Sementara di bulan September 2017, Dompet Dhuafa yang didukung oleh lkatan Dokter lndonesia (lDl) memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di Kamp Cox’s Bazar. 

Hingga tahun 2017, Dompet Dhuafa telah memiliki jumlah relawan mencapai 8.481 orang yang tersebar di seluruh lndonesia. Jumlah ini meningkat pada kurun waktu 4 tahun terakhir sebesar 21,5 %. Sementara di tahun 2017, Dompet Dhuafa telah menghimpun sebanyak Rp340,78 miliar dengan penyaluran sebanyak Rp274, 82 miliar. Lima pilar yang dimiliki Dompet Dhuafa seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, dan Dakwah menjadi fondasi dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Insha Allah, tekad membentang kebaikan Dompet Dhuafa pada 25 tahun kedua ialah terus menguatkan ekosistem pemberdayaan dhuafa," ucap Iwan Ridwan, Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: