Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Vuca dan Disrupsi, IMA Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur

Hadapi Vuca dan Disrupsi, IMA Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Indonesia Marketing Assosiation (IMA) De Yong Adrian mengatakan bahwa di samping mengimplementasikan visi dan misi serta core value yang dimiliki oleh IMA, yang meliputi 4 pilar yaitu Profesionalitas, Government, Education, dan Entrepreneurship, IMA juga ingin menggalakkan pilar entrepereneurship pada generasi muda Indonesia. Hal itu guna membentengi generasi muda Indonesia untuk menghadapi fenomena vuca (volatility, uncertainly, complexity, ambiguity) dan disruption.

Untuk itu, De Yong mengatakan bahwa IMA mendorong generasi muda Indonesia untuk menjadi entrepreneur. "Kemudian menghadapi era disruption, tentunya IMA dalam hal ini mendorong keseimbangan antara strategi offline dengan strategi digital online itu bisa tumbuh di kalangan masyarakat dunia usaha di Indonesia, termasuk kalangan UKM. Tentu banyak sekali yang perlu mereka ketahui tentang bagaimana mendistribusikan barang dan jasa mereka secara offline dan online," kata De Yong beberapa waktu lalu di Jakarta.

Adapun cara yang digunakan IMA untuk mendorong pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia yaitu melalui seminar, membantu pemerintah daerah, bekerja sama dengan dinas perdagangan, dan melakukan pembinaan.

"Kami mencoba untuk melakukan koneksi dengan dinas-dinas di daerah yang berhubungan dengan tourism, berhubungan dengan perdagangan, dan UMKM, yang salah satunya adalah distribusi. Yang tadinya hanya dikenal mereka melalui cara offline, juga bisa dikenal melalui digital online. Terus kita (IMA) sekarang ini ada di 23 daerah. Kami berharap di tahun 2018 dan 2019, kira-kira sekitar 60 daerah sudah bisa terbentuk chapter-chapter IMA di daerah, yang tujuannya adalah penyebaran dari 4 pilar tadi," papar De Yong.

Karena menurut De Yong, di era pasar terbuka ASEAN dan globalisasi ini, tidak semua usahawan siap untuk menerima dampak daripada pasar terbuka ASEAN dan globalisasi tersebut. "Tidak semua orang juga siap menghadapi vuca dan disruption sehingga kita harapkan dengan kita lebih banyak mempunyai chapter di daerah, kita akan membantu pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk menghadapi dampak daripada vuca dan disruption ini lebih dini sehingga mereka pun bisa menjadi wirausaha yang bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang dihadapi. Kita ingin dari adanya pasar terbuka ini justru memberikan dampak positif bagi ekonomi kita," harapnya.  

De Yong juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memperkenalkan IMA kepada masyarakat. Salah satu upaya yang akan dilakukan IMA yaitu dengan meluncurkan website IMA dan juga media sosial. "Kita harapkan dari media sosial yang begitu lengkap, masyarkat bisa mengenal IMA dan mengetahui manfaatnya dari IMA," ungkap De Yong.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: