PT BNI Asset Management diakhir pengujung tahun 2017 telah meluncurkan Reksa Dana Indeks "BNI-AM Indeks IDX30". Reksa Dana BNI-AM Indeks IDX30 merupakan Reksa Dana Indeks yang mengacu pada IDX30 sebagai tolak ukurnya.
Indeks IDX30 terdiri dari 30 saham dimana seluruh konstituennya dipilih dari konstituen indeks LQ45 yang merupakan saham-saham dengan likuiditas perdagangan yang tinggi dan memiliki kapitalisasi besar dan untuk pilihan sahamnya sendiri mengacu pada pilihan saham Indeks IDX30.
"Tujuan dibentuknya RD BNI-AM Indeks IDX30 adalah sebagai alternatif pilihan bagi investor yang menginginkan strategi investasi pasif mengingat dalam 3 tahun terakhir sebagian besar reksa dana pengelolaan aktif kesulitan untuk mengalahkan tolak ukur. Indeks IDX30 kami pilih karena merupakan saham-saham yang memiliki kapitalisasi terbesar dan likuiditas perdagangan yang tinggi," ujar Direktur Utama BNI Asset Management Reita Farianti dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Saat ini BNI Asset Management juga mempunyai RD Saham Inspiring yang masih menjadi andalan BNI-AM bagi Investor yang menginginkan strategi aktif, mengingat RD Saham Inspiring dikelola dengan dukungan tim investasi yang solid serta strategi investasi yang berinvestasi pada saham-saham pilihan yang memiliki kapitalisasi besar dan likuid dengan pendekatan analisa kualitatif (prospek usaha, strategi manajemen, Good Corporate Governance) dan kuantitatif (ekspektasi pertumbuhan laba bersih, profitabilitas, valuasi) dengan kinerja return YTD tanggal 22 Desember 2017 sebesar 12,74%.
Ia mengungkapkan hal ini ditopang oleh kondisi perekonomian Indonesia yang terus memberikan hasil-hasil positif. Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang tercermin dari pertumbuhan GDP stabil di atas 5%, stabilnya nilai tukar Rupiah, dan keberhasilan pemerintah menjaga inflasi rendah akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia mendorong lembaga pemeringkat Fitch Rating menaikan peringkat utang Indonesia dari "BBB–" menjadi "BBB".
"Ke depannya, kami melihat besar peluang bagi lembaga pemeringkat internasional lainnya seperti S&P dan Moodys untuk menyusul langkah Fitch menaikan rating Indonesia. Hal ini diharapkan akan mendorong aliran dana asing yang akan berinvestasi di pasar modal Indonesia yang tentunya akan berdampak positif bagi pergerakan IDX30 karena dana asing ini tentunya mayoritas akan berinvestasi pada saham-saham kaptalisasi besar yang merupakan konstituen dari IDX30," jelasnya.
Menurutnya, pembentukan RD BNI-AM Indeks IDX30 selain dengan pengelolaan secara professional yang dilakukan oleh BNI Asset Management, pembentukan RD BNI-AM Indeks IDX30 juga merupakan bagian dari kuatnya sinergi antara anak perusahaan Bank BNI seperti yang terus digaungkan oleh Bank BNI mengenai sinergi.
"Peluncuran dari RD BNI-AM Indeks IDX30 tidak lepas dari dukungan BNI LIFE yang mempercayakan investasinya pada RD BNI-AM Indeks IDX30 milik BNI-AM dengan investasi sebesar Rp440 miliar," terangnya.
Plt Direktur Utama BNI Life Geger N Maulana mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan BNI-AM pada beberapa produk Unit Link dan beberapa produk tradisional perusahaan. Sejauh ini kinerja BNI-AM cukup memuaskan dalam mengelola investasi produknya. Karena itu, pihaknya mempercayakan sebagian pengelolaan Unit Link saham kami pada produk reksa dana IDX30 yang dikelola oleh BNI-AM.
"Kami menargetkan kinerja unit link saham kami pada top 5 tertinggi untuk tahun mendatang, dan kami percaya pengelolaan sebagian unit link BNI Life oleh BNI-AM akan membantu pencapaian target BNI Life dan mewujudkan sinergi Perusahaan Anak BNI," ungkapnya.
Setelah peluncuran RD BNI-AM Indeks IDX30, ke depannya BNI-AM akan terus berusaha untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemegang saham di tahun 2018. Langkah yang dilakukan adalah memberikan pilihan bagi para investor untuk berinvestasi pada produk unggulan BNI-AM terutama pada produk Pasar Uang dan Pendapatan Tetap.
Menurut Rieta, pada RD Pasar Uang yang memiliki RD Dana Likuid yang menjadi andalan Pasar Uang pihaknya. RD ini dapat menjadi alternatif bagi instrumen deposito. Pihaknya, memiliki bargaining power dengan skala ekonomi yang lebih besar untuk mendapatkan rate deposito terbaik dan juga RD pasar uang yang memiliki return enhancer berupa instrumen obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun.
"Dengan pengelolaan yang prudent, kami sangat menyeleksi ketat pemilihan Bank (minimal Bank BUKU II dengan CAMEL rasio yang relatif tinggi) dan pemilihan obligasi money market yang harus mendapatkan rekomendasi dari tim research yang di-review setiap kuartal. Produk ini cocok bagi investor yang concern terhadap likuiditas mengingat redemption dapat dilakukan dengan skema T+1," jelasnya.
Untuk RD Pendapatan Tetap BNI Asset Management memiliki RD ITB Harmoni BNI-AM sejak diluncurkan 25 Oktober 2017 sampai 22 Desember 2017 memberikan kinerja return sebesar 2,67% dan RD Makara Investasi dengan kinerja return YTD 22 Desember 2017 sebesar 10,75%.
"Seiring hasil-hasil positif pada perekonomian Indonesia yang telah dijelaskan di atas dan selama nilai tukar Rupiah masih terjaga, kami percaya RD pendapatan masih dapat menghasilkan return yang cukup cemerlang di tengah rezim suku bunga rendah dan inflasi rendah di tahun 2018," pungkasnya.
Sekadar informasi, BNI Asset Management merupakan salah satu pelopor Manajer Investasi di Indonesia. Sejak 1995, BNI Asset Management merupakan bagian dari salah satu divisi di PT BNI Sekuritas sejak 7 Juli 2011. BNI Asset Management resmi memisahkan diri (spin off) dari PT BNI Sekuritas. Pemegang saham mayoritas saat ini adalah PT BNI Sekuritas sebesar 99,9% dan sisanya dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT BNI Sekuritas. Saat ini BNI Asset Management menduduki peringkat 7 pada League Table Manajer Investasi Indonesia dengan total Asset Under Management (AUM) Rp18,6 triliun lebih pada akhir November 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: