Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa ekspektasi terhadap tekanan harga mulai menurun. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang (hingga April 2018) yang tercatat sebesar 171,1 atau menurun 2,1 poin dibandingkan IEH bulan sebelumnya sebesar 173,2.
"Menurunnya tekanan kenaikan harga tersebut diperkirakan didorong oleh meredanya kekhawatiran responden terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik serta perkiraan meningkatnya ketersediaan bahan pangan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Meski demikian, pada enam bulan mendatang (Juli 2018), konsumen memperkirakan adanya peningkatan tekanan kenaikan harga seiring dengan belum lancarnya distribusi barang pasca hari raya Idul Fitri.
Sementara itu, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan sedikit melemah dari bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2018 sebesar 137,4 lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 137,6.
"Meskipun ekspetasi penghasilan masih mengalami kenaikan, namun penurunan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi kegiatan usaha menyebabkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan mengalami penurunan," ujarnya.
Pada Januari 2018, optimisme masyarakat terhadap perkiraan terhadap ketersediaan lapangan kerja ke depan terpantau menurun. Hal itu tercermin dari Indeks Ekspetasi Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 123,4 lebih rendah 1,8 poin dari bulan sebelumnya. Sementara ekspetasi masyarakat terhadap kegiatan usaha ke depan relatif stabil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah