Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan multiguna internasional untuk barang-barang konsumsi tahan lama seperti handphone, gadget, barang elektronik, dan peralatan rumah tangga, hari ini memaparkan hasil pencapaian di sepanjang tahun 2017. Perusahaan yang berasal dari Republik Ceko ini berhasil melampaui target pembiayaan yang ditetapkan.
Jaroslav Gaisler, Chief Executive Officer PT Home Credit Indonesia atau yang kerap disapa Jarda mengatakan, 2017 merupakan tahun yang sangat berkesan bagi Home Credit Indonesia. "Di tengah persaingan di industri, kami berhasil mencatat pembiayaan lebih Rp5,3 triliun. Meningkat hampir tiga kali lipat dibanding total pembiayaan di tahun 2016. Untuk periode yang sama dan hingga akhir 2017, kami telah melayani lebih dari 1,7 juta pelanggan di Indonesia," papar Jarda dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Jarda menambahkan bahwa Home Credit juga mampu menjaga kualitas pembiayaan dengan tetap menjaga risiko pembiayaan bermasalah di bawah batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Keberhasilan ini tentunya tidak luput dari kontribusi semua pihak yang terlibat. Pencapaian ini menandai perkembangan bisnis kami di Indonesia dan memotivasi kami untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, guna mencapai tujuan strategis perusahaan," ujarnya.
Untuk melayani kebutuhan konsumen, Jarda mengungkapkan bahwa Home Credit berkomitmen akan mempercepat waktu persetujuan. Sebelumnya, waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui apakah permohonan aplikasi disetujui adalah 30 menit. Kini dalam 3 menit, pelanggan dapat mengetahui status permohonan pembiayaannya. Untuk itu, ia berharap agar pertumbuhan bisnisnya di tahun 2018 ini bisa lebih baik.
Andy Nabil Gultom, Chief External Affairs PT Home Credit Indonesia menambahkan bahwa perkembangan bisnis Home Credit juga ditandai dengan hadirnya layanan Home Credit di hampir seluruh lndonesia.
"Tren bisnis, ekonomi, dan teknologi informasi di Indonesia terus mengalami perubahan yang dinamis. Menanggapi kondisi tersebut, bisnis kami saat ini telah mencakup 90% penduduk perkotaan yang tersebar di 85 kota dengan lebih dari 11.800 titik penjualan," jelas Andy dalam kesempatan yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: