Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garuda Indonesia Pertahankan Tahta Sebagai Maskapai Bintang Lima dari Skytrax

Garuda Indonesia Pertahankan Tahta Sebagai Maskapai Bintang Lima dari Skytrax Dirut Garuda Indonesia Pahala N Mansury (tengah) memperoleh penghargaan dari CEO SkyTrax Edward Plaisted disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso (kedua kiri), Komisaris Utama Garuda Indonesia Jusman Syafii Djamal (kanan) dan Komisari Independen Garuda Indonesia Hasan M. Soedjono disela ajang Singapore Airshow 2018 di Changi, Singapura, Kamis (8/2). Garuda Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai Maskapai Bintang Lima atau 5-Star Airline oleh Skytrax untuk ketiga kalinya. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maskapai nasional Garuda Indonesia kembali mempertahankan predikat sebagai "Maskapai Bintang 5" dari Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan global independen yang berbasis di Inggris. Pencapaian predikat tersebut diterima Garuda Indonesia sejak 2014 lalu.

Pencapaian tersebut ditandai dengan penyerahan certification renewal predikat "Maskapai Bintang 5" Skytrax yang diterima langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury dari CEO Skytrax Edward Plaisted bertempat di ajang pameran kedirgantaraan terbesar di Asia, Singapore Airshow 2018 di Changi Exhibition Center, Kamis (8/2/2018).

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari konsistensi kerja keras dan komitmen manajemen dan seluruh karyawan Garuda Indonesia untuk selalu memberikan layanan yang terbaik kepada para pengguna jasa.

"Capaian ini tentu saja memiliki arti penting bagi perusahaan, mengingat Skytrax Airline Rating System tersebut merupakan salah satu instrumen penting perusahaan dalam mengukur efektivitas peningkatan kualitas layanan yang terus kami lakukan secara berkelanjutan sekaligus menjadi strategic asset perusahaan dalam meningkatkan daya saing layanan Garuda Indonesia," jelas Pahala dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Pahala juga menambahkan bahwa pencapaian ini tidak hanya merepresentasikan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan kelas dunia, melainkan juga menjadi representasi kesuksesan konsep layanan Indonesian Hospitality kancah global, sekaligus memperkuat Nation Branding Indonesia di mata dunia.

"Keramahtamahan khas Indonesia serta konsep layanan Indonesian Hospitality telah menjadi competitive advantage bagi Garuda Indonesia dalam merebut hati pengguna jasa di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar internasional," jelas Pahala.

Sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang telah go global, capaian tersebut juga semakin menegaskan kembali posisi Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai global yang terdepan dalam hal peningkatan pengalaman dan kenyamanan penerbangan berstandar bintang lima. 

"Di tengah tantangan kinerja operasional yang terus dimaksimalkan perusahaan, capaian Garuda Indonesia ini menjadi wujud nyata upaya perusahaan dalam mempertahankan kualitas layanan bintang 5 yang tentunya menjadi komitmen dan landasan utama kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa khususnya melalui konsep layanan 'Garuda Indonesia Experience' yang mengedepankan keramahtamahan khas Indonesian Hospitality," ungkap Pahala.

Proses sertifikasi dilaksanakan melalui proses "5 Star Follow-up Audit" oleh Skytrax dengan poin-poin penilaian yang meliputi seluruh aspek pelayanan, dari pre-flight, in-flight, dan post-flight, seperti kualitas pelayanan penumpang di bandara, kualitas ruang tunggu, kenyamanan kabin, sajian dalam pesawat (inflight meal), kualitas hiburan dalam pesawat (in-flight entertainment), hingga layanan oleh awak kabin. 

Pada kesempatan tersebut, CEO Skytrax Edward Plaisted mengatakan bahwa keberhasilan Garuda Indonesia dalam mempertahankan predikat "Maskapai Bintang 5" merupakan wujud kerja keras tim di Garuda Indonesia dalam mempertahankan kualitas pelayanan. 

"Pada situasi industri penerbangan yang semakin kompetitif, Garuda Indonesia mampu bertahan dalam persaingan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai dan standar pelayanan yang dijalankan," papar Edward.

Dari total lebih dari 200 maskapai penerbangan di seluruh dunia, hingga saat ini hanya terdapat 10 Maskapai Bintang Lima (Five Star Airliner) yang di antaranya adalah Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Cathay Pacific, EVA Air, Qatar Airways, Etihad, Asiana Airline, All Nippon Airlines, Hainan Airlines, dan Lufthansa.

Atas komitmen manajemen dan karyawan Garuda Indonesia untuk terus memberikan hal yang terbaik, kinerja Garuda Indonesia secara bertahap terus diakui di tingkat internasional. Pada 2013, SkyTrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai The World’s Best Economy Class. Selain itu, selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2014 hingga 2017 Garuda Indonesia berhasil mempertahankan predikat The World’s Best Cabin Crew dari SkyTrax.

Garuda Indonesia pada 2017 juga berhasil mempertahankan prestasi sebagai The World’s Top 10 Airline SkyTrax dengan menduduki peringkat ke-10. Garuda Indonesia juga berhasil meraih predikat "Bintang 5" dari Airline Passenger Experience Association (APEX), sebuah asosiasi nirlaba untuk peningkatan pengalaman penumpang penerbangan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.

Garuda Indonesia terpilih sebagai salah satu dari 22 maskapai penerbangan dunia yang diumumkan sebagai Five Star Recipients of the 2018 Official Airline Ratings, program pemeringkatan penerbangan pertama yang didasarkan pada umpan balik penumpang yang terverifikasi dan tersertifikasi.

Dalam rangka memperkuat kinerja keuangan dan operasional perusahaan secara berkelanjutan, Garuda Indonesia bersama jajaran anak perusahaan menjalankan strategi bisnis jangka panjang bertajuk Garuda Indonesia Group (Sky Beyond 3.5)—yang akan menjadi value-driven aviation group dengan pencapaian target USD3,5 miliar pada 2020.

Selain itu, anak perusahan Garuda Indonesia, Citilink Indonesia juga berhasil meraih penghargaan dengan predikat baru sebagai maskapai LCC Bintang 4 dari Skytrax. Keberhasilan tersebut merupakan kebanggan tersendiri bagi Citilink Indonesia dan Garuda Indonesia Group, mengingat Citilink Indonesia merupakan LCC pertama di Asia yang berhasil mendapatkan sertifikasi tersebut.

Sertifikasi bintang empat untuk LCC ini membuat Citilink Indonesia bersanding dengan dua maskapai dari Eropa yang sudah diakui standar keamanan dan pelayanannya yaitu Norwegian Air dan EasyJet dari Inggris.

Ini menjadi fakta, meskipun Citilink Indonesia adalah maskapai berbiaya murah, tetapi dengan kualitas yang terbaik di kelasnya sehingga mendapatkan pengakuan internasional dan menjadi modal dasar untuk melakukan ekspansi bisnis ke regional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: