Pengembang kawasan industri terintegrasi PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) hanya mematok marketing sales sepanjang tahun 2018 senilai Rp1,25 triliun. Angka tersebut turun dibandingkan dengan marketing sales perusahaan tahun 2017 yang mencapai Rp1,4 triliun.
Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengungkapkan target tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan dengan raihan marketing sales pada 2017 di luar penjualan lahan ke proyek JV (joint venture).
"Marketing sales tahun ini sama dengan tahun lalu. Hanya tahun lalu ada penjualan lahan ke proyek JV dengan PT Panahome Deltamas Indonesia senilai Rp213 miliar," jelasnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/2/2018).
Secara lebih detail, Ia mengungkapkan penjualan lahan kawasan industri mencapai Rp1,02 triliun, komersial sebesar Rp160 miliar, penjualan residensial sebesar Rp16 miliar, sedangkan penjualan lahan ke proyek JV ke PT Panahome Deltamas Indonesia senilai Rp213 miliar.
Menurut Tondy, dari segi luasan, DMAS berhasil menjual lahan industri sebesar 59,1 hektare, sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan untuk penjualan pada 2017.
Pada tahun lalu, DMAS membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Panahome Gobel Indonesia, perusahaan properti perumahan di bawah Grup Panasonic. Perusahaan patungan yang bernama PT Panahome Deltamas Indonesia tersebut akan mengembangkan sebuah kawasan hunian berkonsep smart-town residential estate di dalam kawasan Kota Deltamas.
Adapun dari target marketing sales tersebut diperkirakan penjualan lahan industri masih akan mendominasi raihan marketing sales di tahun 2018 ini.
"Di tahun 2018, pengembangan dan penjualan lahan industri masih menjadi fokus kami dalam membangun Kota Deltamas sebagai kawasan kota terpadu berbasis industri. Namun demikian, pembangunan kawasan hunian dan komersial juga akan dilakukan secara sinergis seiring dengan meningkatnya populasi di wilayah Kota Deltamas," ujarnya.
Di tengah situasi yang cukup menantang, DMAS meyakini bahwa target marketing sales pada 2018 tersebut dapat dicapai karena banyaknya permintaan yang masuk hingga lebih dari 100 hektare, kendati beberapa inquiries masih merupakan tahap negosiasi awal.
Perseroan juga memiliki lahan yang masih sangat luas. Per 30 September 2017, luas gross cadangan lahan Perseroan mencapai sekitar 1.600 hektare, termasuk salah satu yang terluas di antara para pelaku industri lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: