Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BTM UGT Sidogiri Indonesia - Pasuruan Jawa Timur mentargetkan pertumbuhan asset tahun 2018 - 2020 mencapai Rp5 triliun.
Ketua pengurus koperasi UGT Sidogiri Indonesia, KH Mahmud Ali Zain mengatakan untuk tahun 2017 asset BMT Sidogiri mencapai Rp2,4 triliun.
"Itulah target-target yang akan kami lakukan, Maka itu untuk mencapai target 2018 diperlukan kerja yang sangat keras bagi BMT Sidogiri." Katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (18/2/2018).
Lanjutnya, dalam perkembangan kinerja selama ini, BMT UGT Sidogiri Indonesia telah memiliki jaringan berupa kantor cabang di 49 provinsi dan 1 di mancanegara yakni Malaysia.
Selain itu, BMT tersebut di tahun 2017 memiliki jumlah anggota 16.647 anggota dan mengalami kenaikkan dibandingkan dengan tahun 2016 berjumlah 16.010 anggota.
"Dalam operasionalnya BMT UGT Sidogiri memberikan pelayanan berupa simpanan, pembiayaan dan layanan multi jasa. BMT UGT Sidogiri," katanya lagi.
Tambahnya, BMT UGT Sidogiri selalu mematok sisa hasil usaha (SHU) sebesar 15 persen dan tidak pernah dibawah angka tersebut. "Itulah komitmen yang selama ini kami lakukan," tambahnya.
Sekedar informasi, BMT UGT Sidogiri dalam operasionalnya bukan sekedar bisnis saja, tapi juga terlibat dalam program - program sosial, diantaranya dalam fungsi perannya mengumpulkan zakat, infaq, shadaqah.
Sementara di tempat yang terpisah, Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM, Untung Tri Basuki menegaskan bahwa RAT adalah sebuah proses ritualitas yang harus ditaati oleh tiap institusi bernama koperasi.
"Semua pengurus yang mengoperasikan koperasi harus jujur dan memiliki komitmen tinggi dalam melaporkan apa yang dilakukan dalam mengelola koperasi." Tukasnnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: