Warta Ekonomi, Makassar -
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menegaskan tidak boleh ada kriminalisasi ulama atau tokoh agama. Siapapun yang mencoba mengadu domba umat beragama harus dilawan dan dihentikan. Musababnya, tindakan itu membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Saya tegaskan untuk lawan siapapun yang hari ini mengadu domba umat beragama. Lawan siapapun yang persekusi ulama dan tokoh-tokoh agama," kata Zulkifli, saat membuka Muktamar XV Tapak Suci Putera Muhammadiyah di Kota Makassar, Sulsel, Jumat, (23/2/2018).
Di hadapan ribuan peserta Tapak Suci dari seluruh Indonesia, Zulkifli mendorong partisipasi kader untuk turut menjaga ulama maupun tokoh agama. Sudah seharusnya kader Tapak Suci menjaga para tokoh agama dari persekusi, penganiayaan dan kriminalisasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Saya minta kader Tapak Suci Putera Muhammadiyah di seluruh Indonesia, ayo jaga ulama dan jaga tokoh tokoh agama kita. Jangan sebatas menjadi penonton, tapi jadilah pelopor persatuan," seru Ketua MPR.
Terkait informasi adanya kriminalisasi ulama serta para pendakwah dan kiai melalui dugaan ujaran kebencian, Zulkifli mengaku berencana menemui Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, Senin (26/2) mendatang. Diimbaunya pula agar umat Islam untuk tidak terprovokasi mengingat pemerintah pastinya akan hadir untuk memberikan jaminan keamanan.
"Penegak hukum ya harus adil. Kalau penyerang pastor (disebut) itu teror, maka penyerang ulama juga demikian," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: