Warta Ekonomi, Balikpapan -
Sebanyak 52 pedagang grosir asal Bandung Jawa Barat kini menempati pusat perbelanjaan Trade Mall Plaza Balikpapan jalan Jenderal Sudirman.
Trade Mall Plaza Balikpapan kini fokus mengembangkan konsep pusat busana muslim keluarga terbesar di Balikpapan dan Kalimantan Timur.
Peresmian pusat grosir ini dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurahman, CEO Borneo Bay Paul Kristian, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Balikpapan Doortje Marpaung yang ditandai dengan pembukaan festival oleh-oleh khas Bandung di Ground Floor, Trade Mall Plaza Balikpapan, Sabtu kemarin.
Trade Mall Plaza Balikpapan untuk zona Grosir terdapat di lantai ground dan lower ground yang menjual berbagai macam produk seperti fashion, pernak pernik accesories, baju polos, sajadah, mukena, baju koko dan lainnya.
CEO Borneo Bay yang dikelola Agung Podomoro, Paul Kristian mengatakan pedagang yang masuk dalam pusat grosir ini dilakukan secara selektif terutama menyangkut kualitas dan harga yang kompetitif.
" Dari situ kita membawa pedagang kemari dan memperkenalkan kepada pembeli mempertemukan mereka dengan grosir dengan harga yang kompetitif. Pembeli ini bisa juga pedagang dari kota seperti Samarinda, Bontang, Sangat dan lainnya, " jelasnya.
Mereka yang berdagang grosir di TM Plaza Balikpapan juga memasok barang-barang di Tanah Abang. Diharapkan pula kehadiran dapat meningkatkan minat daya beli pengunjung karena harga yang ditawarkan bukan harga retail tetapi harga grosir." Tentu saja ini memotong rantai harga karena harga yang ditawarkan sama dengan ditempat mereka," tandasnya.
Paul berharap kedepan Trade Mall Plaza Balikpapan dapat menjadi hub grosir di wilayah Kalimantan Timur.
" Tujuan agar area Trade Mall bisa memberikan value lebih bagi masyarakat Balikpapan, Kaltim. Kita berharap ini bisa jadi hub grosir Kalimantan Timur," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Dudi Sudrajat mengatakan keberadaan grosir di Balikpapan yang pedagang berasal dari Jawa Barat ini merupakan bentuk perdagangan antar provinsi dan dapat role model.
"Ini merupakan yang pertama di Indonesia bahkan Pak Ketua APPSI Yasin Limpo mengusulkan inpres perdagangan antar provinsi. Ini memang baru dan kami sudah implementasikan," katanya.
Dia melihat Balikpapan memiliki potensi yang luar biasa dah menggeliat dan sekarang perlu edukasi untuk sharing pengalaman termasuk melihat potensi pasar di kota-Kota di Kaltim maupun Kalimantan.
Di Jawa Barat memiliki program mencetak 100 ribu wirausaha baru selama 10 tahun. Menurutnya negara maju minimal 10 persen penduduk merupakan wirausaha.
Kehadiran mereka di grosir Balikpapan bagian dari program pembinaan, mencetak wirausaha baru ini termasuk memberikan akses dan jalan memperluas usaha mereka.
"Kita arah juga pemasaran dan alhamdulillah kita juga dapat kemudahan akses ke Balikpapan. Di Balikpapan ekonomi bagus dan potensi sangat bagus untuk memasarkan sekaligus berbagi pengalaman kepada kepada wirausaha di Balikpapan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: