PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Digital Artha Media (DAM Corp), anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), melaksanakan kesepakatan kerja sama melalui platform Wagon (Warung Goes Online), bersama dengan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), sebagai digital contents aggregator. Hal itu dilakulan untuk sinergi digital bagi lebih dari 50 ribu anggota Outlet Binaan Alfamart (OBA) di seluruh Indonesia menggunakan AlfaMikro Application (AMA),
Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pergerakan ekonomi digital melalui UMK sebagai katalisator ekosistem cashless di Indonesia. Ini juga seiring dengan upaya pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi berbasis digital pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Anggota OBA, atau para warung UMK yang bekerja sama dengan AMRT sebagai penyedia barang, telah mengandalkan AMA sebagai media pemesanan stok barang melalui smartphone dalam beberapa tahun terakhir. Kini para OBA dapat melebarkan bisnisnya ke bisnis Payment Point Online Bank (PPOB) melalui sinergi yang dijalankan dengan Wagon sehingga mereka dapat dengan mudah berjualan ratusan produk digital, dengan dukungan MCAS sebagai digital contents aggregator eksklusif.
AMA sebagai salah satu pilar dari Alfamart Digital Extension dan sekaligus media online bagi Outlet Binaan Alfamart merupakan perwujudan sempurna dari visi perseroan untuk menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.
Toko tradisional (warung) memiliki posisi yang sangat strategis dalam memantapkan posisi Perseroan untuk menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka di Indonesia sesuai dengan visi perseroan mengingat lebih dari 80% dari penjualan ritel grocery nasional masih berasal dari toko tradisional (sumber: Retailing in Indonesia, Euromonitor International, January 2017).
"Hadirnya layanan Wagon di dalam AMA dapat menjadi solusi bagi lebih dari 50 ribu outlet binaan kami serta membantu para wirausaha mikro dan kecil tersebut untuk semakin mengembangkan bisnis mereka dengan layanan pembayaran yang lebih beragam. Dengan kerja sama ini, AMRT ingin agar usaha ritel tradisional dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang memiliki kebutuhan berbeda-beda di manapun mereka berada," ujar Hans Harischandra Tanuraharjo, Property & Small-Micro Business Development Director AMRT.
Dalam kesempatan yang sama, Fanny Verona, Managing Director DAM Corp perusahaan teknologi keuangan (fintech) yang mengembangkan platform Wagon, menambahkan kerja sama ini adalah bentuk dukungan perusahaan terhadap UMK agar turut serta dalam transformasi digital dan tidak tenggelam dengan perkembangan teknologi. Perusahaan yakin melalui kerja sama ini akan mempercepat adopsi teknologi digital dan mendorong akselerasi industri fintech dalam menciptakanpemerataan ekonomi digital Indonesia.
"Wagon pun telah mengadopsi teknologi blockchain sehingga sistem menjadi lebih sederhana, aman, dan hack-proof. Dengan adanya teknologi blockchain dapat meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan dan secara konsep data tidak dapat diubah dari luar," ucapnya.
Sebagai platform yang dihadirkan untuk menjembatani konsep bisnis Online to Offline (O2O), AMA membidik para pelaku UMK untuk menjalankan usahanya dengan beragam produk Biller atau PPOB dan dengan bersinerginya Wagon ke dalam AMA, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pemenuhan dan pengayaan beragam jenis transaksi PPOB seperti pembelian pulsa, listrik, paket data internet, tiket perjalanan (bus, pesawat, kereta api), belanja online, pembayaran asuransi dan iuran jaminan kesehatan hingga pembelian game voucher.
Sementara itu, produk dan layanan Wagon yang ada di dalam AMA tersebut didukung penuh oleh MCAS sebagai digital contents aggregator. "Kolaborasi ini membantu kami mewujudkan visi Perusahaan sebagai platform gaya hidup masyarakat yang mempermudah kehidupan sehari-hari, sekaligus memperkokoh inisiatif perluasan jaringan distribusi yang sedang agresif dikembangkan oleh MCAS guna memantapkan posisinya sebagai pemain terdepan di bidang distribusi digital di Indonesia," ujar Martin Suharlie, Presiden Direktur MCAS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah