Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Pelajar SD Larang Ayah Membakar Hutan

Ketika Pelajar SD Larang Ayah Membakar Hutan Kredit Foto: RAPP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Suara Sailal Arimi bergetar haru sore itu. Manajer Program Desa Bebas Api (Free Fire Village/FFVP) PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) ini tak mampu membendung emosi ketika menceritakan kisah seorang pelajar sekolah dasar yang melarang ayahnya untuk membakar hutan.

"Jadi, saat mengunjungi sekolah, saya bertanya apa yang sudah dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan? Salah seorang anak menjawab: saya sudah melarang ayah untuk membakar hutan lagi," katanya kepada media di Pangkalan Kerinci, pertengahan Februari lalu.

Jamak diketahui, kebakaran hutan kerap disebabkan oleh masyarakat yang membuka lahan untuk bercocok tanam dengan cara membakar hutan. Kemudian api menyebar dan membakar wilayah konsesi perusahaan. Sailal menilai, sikap seorang anak yang melarang ayahnya membakar hutan merupakan modal penting untuk mencegah kebakaran hutan di kemudian hari.

"Kami berhasil melakukan sosialisasi dan menanamkan pemahaman sejak dini. Sosialisasi ini sangat efektif," ujarnya.

Pihaknya tak kenal lelah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah baik di tingkat SD dan SMP. Ia menjelaskan, kegiatan yang bertajuk Fire Awareness Community (FSC) Goes to School ini telah menjangkau 131 sekolah hingga akhir 2017. FSC Goes to School tahun ini ditargetkan dapat menjangkau 104 sekolah termasuk di tingkat SMA.

Selain program FAC Goes to School, produsen pulp dan kertas tersebut memiliki program lain untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan, yaitu Desa Bebas Api (Free Fire Village/FFVP), yang mencakup crew leader, agriculture system, community awareness, haze monitoring, serta FAC Goes to Movie.

"Kami juga memasang spanduk di desa-desa tentang bahaya membakar lahan. Tantangan saat ini semakin berat karena penyebab kebakaran bukan hanya pembukaan lahan, tetapi juga pencari madu, pemburu, dan pemancing yang menyalakan api di hutan dan tanpa sengaja memantik api," paparnya.

RAPP telah mengadakan kegiatan FAC Goes to Movie di 62 desa sejak tahun lalu. Kegiatan ini berkonsep layar tancap dan pemutaran film dengan sisipan iklan pencegahan kebakaran.

"Kami memilih pemutaran film-film untuk kalangan anak sekolah seperti film Laskar Pelangi dan Petualangan Sherina. Semoga di masa depan anak-anak tidak menjadi pembakar hutan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: