Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menristekdikti Resmikan Fasilitas Tissue Culture RAPP

Menristekdikti Resmikan Fasilitas Tissue Culture RAPP Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pangkalan Kerinci -

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Gedung Laboratorium Kultur Jaringan atau Kerinci Tissue Culture Laboratory milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), pada akhir pekan lalu.

Gedung Laboratorium Kultur Jaringan Kerinci atau Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory merupakan fasilitas produksi tanaman eukaliptus dengan teknologi kultur jaringan. Teknologi kultur jaringan dapat meningkatkan jumlah produksi bibit tanaman eukaliptus secara lebih efektif dan efisien untuk penanaman skala besar karena dapat diproduksi bersamaan dalam waktu singkat.

Kultur jaringan sebagai bagian dari Departemen Penelitian dan Pengembangan (R&D) RAPP – unit usaha APRIL Group – fokus dalam melakukan berbagai penelitian untuk mengembangkan bibit berkualitas unggul sebelum ditanam.

Departemen R&D didukung oleh 125 peneliti yang meneliti dan menyeleksi klon terbaik guna menemukan bibit unggul dengan karakter yang cepat tumbuh, tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki sifat kayu yang cocok dengan kebutuhan industri. RAPP menggelontorakan investasi hingga US$5 juta untuk pembangunan KTC tersebut.

"Setelah mendapatkan klon terbaik, fasilitas Kultur Jaringan Kerinci yang baru ini akan memperbanyaknya. Dengan begitu, proses penanaman hingga pemanenan kami akan lebih efektif dan efisien," ujar Ali Shabri selaku Direktur Operasional Support RAPP.

Baca Juga: RAPP Ajak Anak-Anak Lawan Kebakaran Hutan dan Lahan

Dengan nilai investasi hingga US$5 juta, KTC mengerjakan kegiatan produksi bibit eukaliptus yang diawali dengan pembuatan media yang digunakan untuk tahap multiplikasi, elongasi, dan perakaran. Dalam tahap multiplikasi para pekerja yang mayoritas perempuan memperbanyak tunas eukaliptus dilanjutkan dengan tahap elongasi hingga batang tunas tumbuh tinggi. Pada tahap akhir, tanaman tersebut diinduksi untuk membentuk akar.

Selanjutnya tanaman tersebut dipelihara di ruangan di mana suhu, kelembaban, dan pencahayaan dikendalikan dengan baik agar tanaman dapat beradaptasi di ruangan terbuka.

"Seluruh ruangan dan pekerja yang berada di New KTC harus selalu dalam keadaan steril agar kualitas bibit eukaliptus yang dihasilkan melalui metode kultur jaringan ini dapat terjaga," lanjut Ali.

Kerinci Tissue Culture memiliki fasilitas 16 growth room yang dapat memproduksi 36 juta bibit eukaliptus per tahun, jumlah ini setara dengan target produksi sebanyak 24.730 bibit per bulan untuk setiap pekerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: