Wajah mereka jadi ceria dan bersinar dengan adanya komik Alam dan Bunga.
Kata-kata itu terucap dari Suhamdi, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM), Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat melihat anak-anak gemar membaca Komik Alam dan Bunga. Anak-anak tersebut merupakan sebagian dari korban gempa Lombok yang mengguncang daerah itu pada Juli dan September 2018 lalu.
Sejak gempa meluluhlantakan daerah tempat tinggal mereka, anak-anak terpaksa bersekolah di tenda-tenda darurat seadanya hanya beralaskan lantai. Meski dalam keadaan serba kekurangan, tidak menyurutkan tekad anak-anak itu untuk terus belajar.
Baca Juga: RAPP Ajak Anak-Anak Lawan Kebakaran Hutan dan Lahan
Suhamdi mengatakan hadirnya Komik Alam dan Bunga menjadi penyemangat anak-anak untuk terus bersekolah. Tak hanya menghibur, Komik Alam dan Bunga memberikan banyak pengetahuan baru khususnya mengenai menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran hutan dan ahan (karhutla).
"Sebelumnya, anak-anak ini belum pernah mendapatkan komik karena tidak punya uang untuk membeli. Ketika komik ini ditunjukkan, mereka jadi antusias dan senang," ujarnya.
Dari komik tersebut, Suhamdi mengatakan mereka banyak belajar mengenai lingkungan, manfaat adanya hutan sampai cara melakukan pencegahan, penanganan, dan bahaya karhutla. Informasi yang berada dalam Komik Alam dan Bunga memang jarang ditemukan di buku sekolah pada umumnya.
Komik Alam dan Bunga merupakan salah satu bentuk Program Masyarakat Peduli Api atau Fire Awareness Communities (FAC) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para siswa SD dan SMP atas dampak buruk yang dihasilkan oleh kebakaran. Selain komik ini, siswa diajak untuk berpartisipasi dalam lokakarya interaktif berupa diskusi dan seminar yang menarik.
FAC merupakan bagian dari Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) yang digagas oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) sejak 2016.
Baca Juga: Empat Tahun Program Desa Bebas Api RAPP Sukses Tekan Karhutla
Riana Ekawati, Project Koordinator Program Fire Aware Community (FAC) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengatakan, sampai saat ini Komik Alam dan Bunga tersebut sudah dicetak sebanyak 10.000 eksemplar. Secara total, media edukatif tersebut telah dibagikan ke 276 sekolah di enam kabupaten yang ada di Riau, di antaranya Kabupaten Pelalawan, Siak, Kampar, Kuantan Singingi, Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Indragiri Hilir.
Tak hanya sebatas di Provinsi Riau, Komik Alam dan Bunga juga sudah didistribusikan ke rumah-rumah baca di seluruh Indonesia seperti Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Lombok, dan Kalimantan.
Salah satu edisi komik tersebut berjudul Bebas Asap Itu Keren! Edisi ini menceritakan dua orang anak yang merasakan langsung dampak dari karhutla dan bencana asap yang terjadi setiap tahun di desanya. Komik ini memaparkan petualangan Alam dan Bunga dengan kepolosan, keingintahuan, dan aksi kecil mereka untuk mencegah karhutla dan menjaga lingkungan.
Menurut Riana, slogan "Bebas Asap itu Keren" terbilang sangat efektif dalam mengedukasi para siswa. Sebab, dengan adanya slogan tersebut, mereka lebih mudah memahami dan lebih paham mengenai pencegahan karhutla.
"Harapannya komik ini menjadi bahan bacaan yang mengedukasi anak-anak sehingga diharapkan generasi mendatang tidak ada lagi yang membuka lahan dengan cara membakar. Hingga saat ini Komik Alam dan Bunga sudah ada tiga edisi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: