Kemunculan wabah virus corona (Covid-19) membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Program kemitraan masyarakat ternyata menjadi andalan untuk mampu bertahan di situasi pandemi.
Salah satunya program One Village One Commodity (OVOC) atau satu desa satu komoditas unggulan. Program ini memberdayakan ekonomi masyarakat berbasis komoditas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi, mudah dipasarkan, dan sesuai dengan kriteria wilayah tersebut.
Baca Juga: Inovasikan Produk, Petani Bawang Merah Brebes Bisa Jual Pasta Bawang sampai ke Timur Tengah!
Sebagai contoh program budidaya nanas di Desa Penyengat, Kabupaten Siak, Riau. Buah nanas telah menjadi komoditas unggulan dan sangat sesuai ditanam di Desa Penyengat sejak dulu. Produksi buah nanas di desa ini tetap stabil dan bahkan cenderung mengalami peningkatan meski di tengah tekanan ekonomi akibat Covid-19.
“Kami bersyukur penjualan dan produksi nanas tidak terhambat meski dalam situasi Covid-19, panen masih setiap hari dan pemasaran ke pasar induk juga lancar,” ujar Apo, Wakil Ketua Kelompok Tani Bina Tani, Desa Penyengat, yang dihubungi Jumat (15/5).
Supriyadi, petani nanas lainnya juga mengatakan selama bulan puasa permintaan buah nanas meningkat sekitar 25 persen dari biasanya. Ia mengaku bisa memperoleh keuntungan hingga Rp10 juta per bulannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: