Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jerman: Perang Dagang Eropa-AS Masih Bisa Dihindari

Jerman: Perang Dagang Eropa-AS Masih Bisa Dihindari Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Berlin -

Perang dagang Eropa dengan Amerika Serikat masih bisa dihindari, kata Menteri Perekonomian Jerman Brigitte Zypries pada Sabtu (10/3/2018).

Dia mengharapkan perundingan di antara kedua pihak itu di Brussel pada akhir pekan ini dapat mencegah pemanasan keadaan.

Pada Kamis, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif impor sebesar 25 persen untuk baja dari 10 persen untuk aluminum. Kebijakan itu ditentang keras oleh sejumlah sekutu Washington, termasuk Uni Eropa dan Jepang.

Perwakilan Dagang Amerika Serikat Robert Lighthizer akan bertemu dengan kepala komisi dagang Uni Eropa Cecilia Malmstrom. Selain itu, secara terpisah, dia akan menemui Menteri Perdagangan Jepang Hiroshige Seko di tengah kekhawatiran akan ancaman perang dagang dunia akibat kebijakan Trump.

Zypries, kepada stasiun radio Deutschlandfunk, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tarif yang telah diberlakukan dan masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan terjadinya perang dagang.

"Namun kita telah sampai pada sebuah situasi di mana kejadian-kejadian awal bisa menjadi serius," kata dia.

Zypries mengatakan bahwa Uni Eropa tengah berupaya menyelesaikan sengketa dagang ini melalui perundingan.

"Masih ada perundingan yang tengah berlangsung, sehingga dengan demikian hal ini masih berada dalam domain diplomasi, bukan perang," kata dia.

Sang menteri mengatakan bahwa usulan kebijakan tarif dari Trump merupakan pelanggaran atas aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan bahwa Jerman akan berkoordinasi dengan Komisi Eropa untuk membicarakan bagaimana langkah terbaik untuk merespon kebijakan Trump.

"Tentu saja, kami bisa membawa persoalan ini ke WTO. Sebagai tambahan, kami juga akan memikirkan kebijakan balasan," kata Zypries. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: