Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Jika Pemerintah dan Ulama Bersatu Maka....'

'Jika Pemerintah dan Ulama Bersatu Maka....' Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ketiga kanan) Ketua DPD Oesman Sapta (ketiga kanan belakang), Ketua Dewan Pembina Majelis Dzikir Hubbul Wathon KH Ma'ruf Amin (kiri), Tokoh NU, KH Maimun Zubair dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy berdoa ketika menghadiri Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Zikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (21/2). Rakernas I Hubbul Wathon yang dihadiri ratusan kiai dan ulama se-Indonesia tersebut mengangkat tema Memperkokoh Komitmen Islam Kebangsaan Menuju Orde Nasional. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kerja sama antara pemerintah dengan ulama dapat terus terjalin dengan baik.

"Beliau menyampaikan beberapa persoalan berbangsa dan bernegara, intinya adalah bahwa beliau sangat berharap kerja sama antara pemerintah dan ulama terus terjalin dengan baik," kata Juru Bicara Ulama Kalsel Hafiz Anshari usai silaturahim Presiden Jokowi dengan Ulama Kalimantan Selatan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Presiden Jokowi, lanjut Hafiz, mengatakan jika pemerintah dan ulama bersatu maka pembinaan, pengembangan kesejahteraan umat akan lebih terlaksana dengan baik.

"Oleh kerena itu beliau menyampaikan informasi kepada kami yang ada di sini, tentu kita juga yang hadir, bisa memberikan kontribusi yang baik untuk bangsa dan negara ini," kata Hafiz yang juga Wakil Ketua MUI Kalsel itu.

Ketika ditanya peran atau kontribusi apa yang akan diberikan ulama, Hafiz mengatakan, pihaknya menginginkan tidak hanya ceramah dan tausiyah keagamaan saja.

"Tetapi dalam hal yang konkret, yang menonjol sedikit tentang pembianaan ekonomi syariah, bagaimana ekonomi syariah itu berkembang bisa menjadi satu sistem ekonomi yang menjadi bagian terpenting dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara ini," tuturnya.

Menurut dia, karena masyarakat Indonesia mayoritas muslim maka perlu keterlibatan ulama, bukan hanya tausiyah tapi langsung di lapangan terlibat.

"Beliau merespons bagus. Beliau juga menyampaikan upaya pengembangan ekonomi syariah sudah dilakukan pemerintah," ujarnya.

Ketika ditanya apakah ulama Kalsel mendukung Jokowi di Pilpers 2019, Hafiz mengatakan secara eksplisit pihaknya tidak menyatakan itu.

"Kami menegaskan bahwa yang hadir ini siap untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan program kerjanya, sampai di situ aja, karena kita tidak ada muatan politis di sini, tapi paling tidak kita ingin bekerja sama di sini, sejauh pemerintah itu melaksanakan aktivitas pembangunan yang positif, adalah kewajiban ulama memberikan dukungan, kalau maksiat tidak didukung apapun alasannya, kalau baik wajib didukung," paparnya.

Ia menyebutkan ulama juga bisa berperan dalam meredam konflik karena adanya perbedaan paham dan pemikirian.

"Ada keberagaman paham, keberagaman pemikiran, yang bisa menjadi pemicu konflik di antara kita. Ulama bisa berperan di situ, bisa meredam itu," demikian Hafiz.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: