Pasar obligasi dalam negeri diharapkan dapat mempertahankan tren kenaikannya. Hal tersebut seiring masih adanya imbas positif dari laju nilai tukar Rupiah.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, aksi beli dari pelaku pasar kian meningkat dengan memanfaatkan masih rendahnya sejumlah harga obligasi dalam negeri. Sentimen yang sama masih mempengaruhi laju pasar obligasi dalam negeri dimana kian membaiknya Rupiah memberikan sentimen positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri.
"Masih melemahnya imbal hasil obligasi AS turut memberikan sentimen positif pada pasar obligasi sehingga berimbas pada kenaikan sejumlah seri obligasi," katanya di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Lebih lanjut dirinya mengatakan pergerakan tenor obligasi untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 6,80 bps, tenor menengah (5-7 tahun) turun 4,75 bps, dan panjang (8-30 tahun) turun 6,41 bps. Kembalinya aksi jual membuat sejumlah seri obligasi berada di zona merah.
Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 97,92% memiliki imbal hasil 6,10% atau turun 0,05 bps dari sebelumnya di harga 97,72 persen memiliki imbal hasil 6,14%.
Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,42% memiliki imbal hasil 7,27% atau turun 0,08 bps dari sehari sebelumnya di harga 101,57% memiliki imbal hasil 7,35%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: