PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk menjamin akan mengganti semua kerugian nasabahnya apabila hasil investigasi membuktikan telah terjadi penyadapan data atau "skimming" kartu ATM/Debit.
Sekretaris BRI Bambang Tribaroto dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan untuk kasus di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, BRI telah menyelesaikan investigasi internal dan seluruh dana nasabah yang hilang telah dikembalikan secara penuh.
"BRI bertanggung jawab penuh terhadap kerugian yang dialami nasabahnya apabila hasil investigasi menunjukkan bahwa terbukti skimming," ujarnya.
Menurut dia, BRI juga telah mengambil langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa berulang kembali. Langkah-langkah tersebut baik dari sisi teknologi maupun kebijakan.
"BRI juga terus mengimbau nasabah agar mengganti PIN kartu ATM/debitnya secara berkala," ucapnya.
Edukasi kepada nasabah terkait keamanan bertransaksi juga terus dilakukan. Edukasi dilakukan melalui akun Twitter @kontakBRI, facebook BANK BRI, website bri.co.id, sms, email dan Kantor Cabang BRI seluruh Indonesia.
Selain itu, dia mengklaim BRI juga sudah menampilkan tayangan pada layar ATM berupa imbauan untuk menutupi tangan saat memasukkan PIN. Nasabah juga diimbau mengaktifkan SMS notifikasi sehingga dapat langsung mengetahui apabila terjadi kejanggalan transaksi.
Sebelumnya puluhan nasabah BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur memblokir rekening karena berkurangnya jumlah dana di rekening secara misterius.
Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengatakan, nasabah mengadukan kehilangan saldo rekening berkisar Rp2 juta sampai Rp3 juta. Namun, Kepala Polsek Ngadiluwih AKP Shokib Dimyati di Kediri sempat menyebut ada juga yang melaporkan kehilangan sebesar Rp5 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat