Geliat industri semen Tanah Air tampaknya masih mengalami tekanan. Hal itu terlihat dari kinerja salah satu 'jawara' semen Tanah Air PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang mengalami penyusutan keuntungan 55,45% menjadi Rp2,01 triliun.
Menilik laporan keuangan perusahaan, Jumat (23/3/2018), hilangnya setengah keuntungan perusahaan patut diduga terjadi lantaran membengkaknya beban produksi perusahaan. Pos keuangan ini pada akhir tahun lalu meningkat 28,79% menjadi Rp20,13 triliun. Padahal, pada 2016 lalu jumlah beban produksi holding Semen Tonasa, Semen Padang, Semen Gresik, Semen Kupang, dan Thang Long Cement Joint Stock Company ini masih berada di angka Rp15,63 triliun.
Artinya, terjadi pembengkakan sekitar 4 triliun dalam periode 12 bulan. Meningkatnya beban pabrikasi menjadi salah satu penyebab meningkatnya beban produksi perusahaan, tercatat beban pabrikasi SMGR terbang ke angka Rp16,76 triliun atau meningkat 31,79% dari posisi sebelumnya Rp12,72 triliun.
Hal tersebut membuat peningkatan pendapatan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja laba. Padahal, pendapatan Semen Indonesia berhasil tumbuh 6,42% menjadi Rp27,81 triliun dari posisi 2016 yang sebesar Rp26,13 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: