Bank Indonesia (BI) menjalin kerjas ama dengan sejumlah pondok pesantren lingkup Sulsel, Selasa, (27/3/2018). Sinergi kedua lembaga tersebut membawa spirit pengembangan dan penguatan ekonomi pesantren yang diharap bermuara pada semakin bertumbuhnya semangat wirausaha di kalangan santri.
"Penguatan ekonomi pesantren berdampak positif terhadap kesejahteraan di lingkungan pesantren dan memberikan peluang bagi pesantren untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan. Juga diharapkan menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan santri," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso.
Bambang mewakili BI Sulsel dalam penandatangan kerjasama 'Pokok-pokok Kesepakatan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren' dengan tiga pimpinan pesantren di daerahnya. Di antaranya yakni Pesantren As'adiyah (Kabupaten Wajo), Pesantren Darud Da'wah Wal Irsyad (Kabupaten Barru) dan Pesantren Shohwatul Is'ad (Kabupaten Pangkep).
Bambang memaparkan kerja sama tersebut merupakan perwujudan komitmen BI untuk ikut serta menjadi bagian pengembangan pesantren di Sulsel. Penandatangan pokok-pokok kerjasama juga menjadi buktinya nyata sinergi positif antraa dua lembaga yakni pesantren dan BI.
"Ruang lingkup pokok-pokok kesepakatan ini meliputi seluruh aspek yang berkenaan dengan upaya dan program pengembangan kemandirian pesantren. Itu dapat direalisasikan melalui pemberian bantuan teknis, baik dalam bentuk pelatihan, pendampingan maupun fasilitasi maupun koordinasi," terang dia.
Menurut Bambang, program pengembangan ekonomi pesantren akan dikembangkan hingga tahap pembentukan holding pesantren. Itu sangat potensial mengingat secara nasional, BI telah menjalin kerja sama dengan 63 pesantren di Indonesia, mulai Aceh hingga Papua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: