Manajemen PT PLN Rayon Curup Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan rencana pemadaman listrik secara bergilir di daerah itu selama sepekan dibatalkan.
"Rencana pemadaman listrik secara bergiliran yang akan kami lakukan selama seminggu saat ini dibatalkan dulu, karena jadwalnya bertepatan dengan pelaksanaan UNBK tingkat SMK," kata Manajer PT PLN Rayon Curup, Khaidir Nasir kepada sejumlah wartawan di Rejang Lebong, Minggu.
Penundaan pemadaman bergilir yang dilakukan pihaknya itu tambah dia, setelah pihak PGRI Provinsi Bengkulu bersama dengan pengurus musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMK Rejang Lebong dan Polres Rejang Lebong melakukan koordinasi dengan PT PLN setempat.
Pemadaman listrik yang mereka tunda itu sendiri kata dia, tidak akan mengganggu program yang sudah direncanakan semula, karena pekerjaannya tidak terlalu mendesak sehingga bisa dilaksanakan beberapa pekan ke depan.
"Rencana pemadaman itu untuk menyelesaikan pekerjaan penggantian tiang besi ke tiang beton. Tiang yang akan diganti ini mulai dari gardu induk Pekalongan sampai dengan wilayah Kecamatan Curup Selatan, sehingga pemadamannya hanya di wilayah Kecamatan Curup Selatan," ujarnya.
Kendati pemadaman listrik itu hanya akan dilakukan dalam satu wilayah kecamatan saja yakni Curup Selatan, namun rencana ini mereka batalkan karena bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMK.
"Sebenarnya kontrak kerja dengan kontraktor yang memenangkan tender pemasangan tiang beton ini terhitung 1 April sudah mulai bekerja, tetapi karena akan ada pelaksanaan UNBK jadi kita tunda dulu," kata Khaidir.
Selain akan menunda pemadaman listrik karena bersama dengan pelaksanaan UNBK tingkat SMK terhitung 2-5 April, kemudian 9-12 April juga akan ada pelaksanaan UNBK tingkat SMA sederajat.
Untuk itu program penggantian tiang listrik besi ini baru akan mereka laksanakan setelah pelaksanaanya UNBK tingkat SMK dan SMA selesai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait: