Ivan Goh Bertekad Membawa Avnos Selangkah Lebih Maju dari Vendor Cyber Security Lain
Pertumbuhan Industri Cyber security secara global ditandai oleh masifnya kegiatan manusia yang secara terus-menerus berhubungan dengan internet.
Sebelum kita mengupas industri cyber security, apa sih sebenarnya cyber security?
Menurut Bryan Dixon, Ph.D., seorang asisten profesor ilmu komputer di California State University, Chico menuturkan, cyber security adalah kata kunci besar untuk semua bidang yang berkaitan dengan komputer dan upaya untuk membuat Internet lebih aman untuk bisnis, pemerintah dan konsumen.
Keamanan cyber terdiri dari teknologi, proses dan kontrol yang dirancang untuk melindungi sistem, jaringan, dan data dari serangan cyber. Keamanan cyber yang efektif mampu mengurangi risiko serangan cyber, melindungi organisasi dan individu dari eksploitasi sistem, jaringan, dan teknologi yang tidak sah.
Chris Bronk, seorang profesor sistem komputer dan informasi, melihat cyber security sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia. "Fenomena itu tidak mengejutkan saya, jika memang perkembangannya berlipat ganda dalam sepuluh tahun mendatang," tuturnya. Dirinya juga menambahkan bahwa beberapa perusahaan yang masuk ke daftar Fortune 500 yang "benar-benar tahu prioritas bisnis mereka" memiliki kekhawatiran global yang notabene sama, bahwa kebanyakan dari mereka semakin banyak bergerak dari departemen tekonologi informasi untuk memfokuskan diri pada cyber security.
Pada tahun 2004, pasar cyber security global bernilai $3,5 miliar (£2,43bn) dan pada tahun 2011, naik menjadi $64 miliar, sedangkan pada 2015 naik lagi ke angka $78 miliar.
Menyikapi fenomena tersebut, CEO PT Avnos Global Indonesia, Ivan Goh mengatakan industri cyber security berada dalam tataran crowded market. Kabar baik dari industri Cyber security adalah sama halnya dengan industri farmasi yang akan terus berevolusi. Serangan dari virus juga terus berkembang, dan teknologi pertahanan yang melatarbelakanginya pastinya juga akan berkembang.
Langkah yang diambil oleh Avnos agar selalu relevan dalam mengawal evolusi serangan komputer yang mengincar konsumen dan partner mereka, adalah dengan secara berkelanjutan melakukan investasi pada sektor research and development.
Terus berinovasi dan mencoba untuk satu langkah di depan dari vendor lain juga merupakan hal mendasar yang dilakukan oleh Avnos setiap harinya.
Menjadi sebuah start-up atau perusahaan yang notabene tidak besar membuat Avnos setiap saat dituntut selalu tangkas dan fleksibel.
“Avnos bergerak dan membuat kebijakan lebih cepat jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Sehingga, secara langsung itu yang mengharuskan kita untuk selalu kompetitif di dalam sebuah crowded space. Jadi, inovatif dan selalu berusaha untuk relevan di setiap produk yang kami miliki,” ungkapnya.
Ivan Goh selaku CEO PT Avnos Global Indonesia (yang dahulu dikenal sebagai ARIM Technologies) mengaku tantangan dalam membangun dan menjadi pemimpin sebuah global start-up company notabene sama, yaitu bagaimana sebuah perusahaan start-up menemukan sebuah team yang tepat untuk mengisi pos-pos mereka masing-masing. Anggota team tersebut harus mempunyai sikap yang sesuai dengan value perusahaan dan mengharuskan mereka untuk dapat bertahan di lingkungan start-up.
“Bukan sebuah proses yang mudah, Avnos boleh dibilang baru, produk yang kami miliki selalu berkembang dan membutuhkan waktu dalam mengedukasi customer dan juga partner yang kami miliki,” tuturnya.
Oleh karena itu, Avnos dalam hal ini berusaha untuk menemukan orang yang tepat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global yang nantinya dapat menjadi bagian dari Avnos, dan mampu menyampaikan value Avnos kepada seluruh customer yang kami miliki.
Dalam memimpin Avnos, Ivan Goh mengaku lebih menempatkan dirinya sebagai seorang leader dan strategic planner yang memprakarsai sebuah ide.
“Saya cenderung menjadi seorang pemimpin di Avnos, saya memimpin dan mengatur arah serta strategi perusahaan,” tuturnya.
Ivan mengaku jika persoalan manajemen perusahaan dia serahkan kepada orang yang memang mempunyai kualitas dalam posisi tersebut. Sehingga dia mempercayakan Sari Kurnia Dewi selaku General Manager, Indonesia dan para Team Leader dari masing-masing departemen di Avnos.
Dalam perspektif leadership, Ivan menekankan jika seorang pemimpin harus dengan jelas dan tanpa ragu dalam memimpin sebuah perusahaan. Dirinya mengaku jika visi dan misi seorang pemimpin harus jelas dan tepat, sehingga semua anggota team yang ada di sebuah perusahaan dapat mengeksekusi visi dan misi Anda sebagai seorang pemimpin.
Yang menarik di sini bagi Ivan Goh, tidak ada individu yang mengispirasinya dalam mendirikan Avnos. Ivan yang merupakan jebolan dari AKAMAI Technologies, sebuah perusahaaan multinasional yang bermarkas di Cambridge, Massachusetts. Banyak dari eks karyawan perusahaan tersebut memilih untuk mengembangkan potensi mereka masing-masing sebagai entrepreneur. Lingkungan di perusahaan itu menurutnya sangat mendorong karyawannya menjadi pengusaha di segala bidang dan tempaan di tempat Ivan dulu bernaung ini menjadi salah satu inspirasi terbesarnya dalam mendirikan Avnos.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Ratih Rahayu