Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Toli-Toli Sulawesi Tengah dengan tema "Stop Penipuan di Internet" pada Sabtu (13/5/2023).
Internet menjadi berkah, sebab segala sesuatunya menjadi mudah terhubung tanpa terbatas ruang dan waktu. Namun di balik itu tetap ada sisi negatif internet yang patut diwaspadai, seperti penipuan online, konten-konten negatif, hingga perilaku cyberbullying dan kekerasan seksual di ranah online.
Baca Juga: Kenalkan Keamanan Privasi di Dunia Digital, Kemenkominfo Gaet Siswa di Bogor Melek Digital
Terlebih dengan peningkatan jumlah pengguna setiap tahunnya. Seperti yang diungkapkan menurut We Are Social dan HootSuit pada awal 2023 bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah dan kini sudah mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah dari data yang dirilis 2019.
“Penipuan online adalah bentuk kejahatan yang terjadi di dunia maya untuk mengelabui korban. Tujuannya berbagai macam, mulai dari mencuri uang, memperoleh data pribadi secara ilegal dan sebagainya,” ungkap Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar, Erfan Hasmin saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/5/2023).
Menurut data dari Kemenkominfo mengenai laporan kejadian pada 2017-2022, disebutkan terjadi sebanyak 405.000 kasus transaksi online, kemudian 19.000 kasus mengenai investasi online fiktif, dan 12.000 kasus jual beli online. Sementara dari modus penipuan digital sebanyak 65 persen melalui jaringan seluler baik SMS maupun panggilan telepon, 13 persen melalui media sosial, dan 9 persen dengan aplikasi perpesanan, 9 persen melalui situs web, dan 4 persen melalui email.
Lebih lanjut kenali jenis-jenis penipuan online seperti penipuan mengatasnamakan perbankan dengan cara meminta data pribadi korban. Dalihnya biasanya pembaruan database, lalu meminta nama ibu kandung, nomor telepon, PIN, dan nomor rekening. Hal ini kejadiannya mirip dengan social engineering dengan meminta data pribadi, lalu pengambilalihan akun di mana pelaku memanfaatkan akun tersebut untuk kejahatan penipuan.
“Untuk menghindari penipuan online, jangan pernah memberikan informasi seperti detail akun, kata sandi, nomor PIN, atau kode OTP kepada siapa pun,” sambungnya.
Sebab perusahaan resmi tidak akan meminta informasi tersebut kepada penggunanya. Jika mendapat SMS, misalnya yang menyebutkan sebagai pemenang lomba atau hadiah maka pastikan dulu untuk menghubungi pusat bantuan atau call center resmi lembaga tersebut.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar, Erfan Hasmin, Pengurus Relawan TIK Indonesia dan Waka III STMIK Primakara, I Gede Putu Krisna serta Professional Public Speaker Chika Audhika.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement