Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiongkok Beri Pengaruh Langsung Ekonomi Kalsel

Tiongkok Beri Pengaruh Langsung Ekonomi Kalsel Kredit Foto: China Daily via Reuters
Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan I 2018 yang lebih tinggi dari ekspektasi turut mempengaruhi membaiknya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.

Menurut Herawanto di Banjarmasin Kamis, sebagai negara mitra yang dominan Kalimantan Selatan, membaiknya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, mempengaruhi ekspor provinsi ini. Ekspor tersebut, tambah dia, utamanya ditopang oleh permintaan domestik yang menguat, penjualan ritel tumbuh di atas perkiraan.

Meski demikian, kata dia, ke depan kondisi ini, akan mengalami tantangan khususnya dari sisi investasi yang dibayangi risiko ekspor terkait kebijakan dagang AS. Perekonomian Tiongkok, tambah dia, pada triwulan I 2018 tumbuh 6,8 persen lebih tinggi dari perkiraan sebesar 6,5 persen.

Sedangkan Perekonomian India dan ASEAN pada awal tahun relatif masih akan stabil. Di sisi lain, perekonomian Jepang masih tertahan oleh lemahnya permintaan domestik, tercermin dari upaya pemerintah untuk terus mendorong capaian inflasi 2 persen di tengah tren inflasi yang masih terus turun.

Dari sisi perkembangan harga komoditas utama, yang meliputi batubara dan karet kembali menguat pada triwulan I-2018. Penurunan produksi karet tercatat di Malaysia dan Vietnam, sementara di Thailand, India dan Indonesia masih meningkat. Penguatan harga batubara masih dipengaruhi oleh permintaan India yang tinggi, berkenaan dengan terbatas suplai domestik serta penguatan ekonomi Tiongkok.

Sementara itu, harga CPO melemah ke 670 USD/mt dari 703 USD/mt, sejalan dengan pemulihan produksi CPO dan minyak nabati lainnya yang masih berjalan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kalsel, dari sisi sektoral dipengaruhi oleh peningkatan kinerja sektor pertambangan sejalan dengan peningkatan produksi batubara. Peningkatan kinerja sektor pertanian utamanya didorong oleh peningkatan produksi karet.

Di sisi lain, investasi relatif stabil seiring meningkatnya investasi bangunan (tercermin pada data penjualan semen) di tengah sedikit melambatnya investasi nonbangunan yang tercermin pada data impor mesin dan peralatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: