Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Negara Beli 206,8 Ton Produk Unggas Indonesia

Tiga Negara Beli 206,8 Ton Produk Unggas Indonesia Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor produk unggas berupa daging ayam olahan, pakan ayam dan anak ayam (DOC) dengan volume 206,8 ton untuk tujuan tiga negara.

Pengiriman ekspor produk unggas ke Timor Leste, Jepang dan Papua Nugini tersebut dilakukan Mentan di PT Charoen Pokphan Indonesia (CPI) selaku eksportir, di Jakarta, Jumat (20/4/2018).

"Setelah berhasil menembus pasar Jepang, Papua Nugini dan Timor Leste, kami targetkan produk unggas Indonesia dapat mengisi Malaysia dan Filipina, kemudian negara-negara ASEAN bahkan Asia," ujarnya.

Ekspor produk unggas tersebut terdiri daging ayam olahan dikirim sebanyak 6,89 ton ke Timor Leste, 6,69 ke Jepang dan 8,58 ton daging Papua Nugini.

Kemudian ekspor produk lain ke Papua Nugini berupa pakan ternak Feed LK 2420 sebanyak 120 ton, dan anak ayam berusia satu hari (day old chick/DOC) 5.000 ekor serta produk minuman kemasan sebanyak 63,7 ton.

Ekspor produk unggas sebanyak 12 kontainer ke Jepang, Timor Leste dan Papua Nugini tersebut diperkirakan senilai 135.254 dolar AS atau setara Rp1,85 miliar.

Sementera itu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan tak mudah bagi Indonesia bisa menembus pasar Jepang yang menetapkan persyaratan biosafety dan biosecurity sangat ketat.

Bahkan, tambahnya, Indonesia membutuhkan waktu hingga lima tahun untuk meyakinkan kembali negara tersebut pascapelarangan ekspor produk daging ayam olahan karena maraknya penyakit flu burung pada 2004.

Menurut Ketut Diarmita, diterimanya produk Indonesia oleh Jepang menjadi barometer jika daging ayam olahan asal Indonesia bisa diterima negara lain.

Presiden Direktur PT CPI Thomas Effendy mengatakan ekspor ke Timor Leste dan Jepang itu merupakan yang perdana sedangkan ke Papua Nugini yang keempat sejak 2017.

Ekspor ke Jepang, tambahnya, merupakan prestasi yang sangat baik mengingat negara tersebut sangat memperhatikan konsumennya.

Menurut dia, sejak 2014 Jepang mengirimkan tim dari Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (MAFF) untuk secara berkelanjutan melakukan penilaian kepada unit usaha pengolahan makanan PT CPI.

Hasil penilaian produk yang diizinkan ekspor ke Jepang, tambahnya, meningkat secara signifikan dari hasil kunjungan sebelumnya dan produk tersebut dapat diterima oleh konsumen Jepang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: