Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AFS: Habis Turun, Terbitlah Kenaikan Laba

AFS: Habis Turun, Terbitlah Kenaikan Laba Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Suparno Djasmin. | Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam pertemuan dengan para pemimpin media massa belum lama ini, Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Suparno Djasmin, tampak gembira dan penuh percaya diri. Maklum, kinerja divisi Astra Financial Service (AFS) pada 2017 sudah jauh membaik.

"Kontribusi laba bersih AFS terhadap Astra International kini mencapai Rp3,8 triliun atau 20%," ujar pria yang akrab dipanggil Abong ini.

AFS adalah satu dari tujuh lini bisnis milik Astra International. Yang lainnya adalah automotive, heavy equipment mining & energy, agribusiness, infrastructure & logistics, information technology, dan property. Di samping itu, ASII juga memiliki beberapa yayasan, termasuk Yayasan Dana Bakti Astra (YDBA) yang terkenal karena berhasil membina para UKM.

"Saat ini Astra memiliki 212 perusahaan dengan jumlah pegawai mencapai 218.000 pada akhir 2017," tambah Abong.

Nah, yang membuat Abong bahagia tampaknya karena kinerja AFS mengalami perbaikan. Bayangkan, di masa lalu AFS menjadi satu dari tiga segmen pemberat laba bersih konsolidasian grup ASII sepanjang 2016. Nampak dari laporan-laporan keuangan grup Astra, perolehan laba bersih segmen ini terus turun dari tahun ke tahun.

Kita lihat pada 2014, misalnya, AFS sebenarnya sudah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp4,7 triliun. Sialnya, pada tahun 2015, laba bersih segmen ini turun 25% menjadi Rp3,5 triliun. Kemudian pada 2016, laba bersih segmen jasa keuangan lagi-lagi turun 78% menjadi Rp789 miliar.

Saat itu penyebab utamanya adalah Bank Permata. Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Standard Chartered Bank ini meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalahnya secara signifikan menjadi Rp12,3 triliun, terutama di segmen komersial. Saat itu Bank Permata mencatatkan kerugian bersih hingga Rp6,5 triliun. Sekedar informasi, di tahun sebelumnya, Bank Permata masih membukukan kinerja positif dengan laba bersih tercatat Rp247 miliar.

"Syukur kepada Tuhan, saat ini kontribusi AFS kembali meningkat hingga mencapai 20% terhadap total laba Astra International," ujarnya.

Saat ini jumlah aset AFS adalah Rp271 triliun, mempunyai 1.114 cabang, 34.450 karyawan, dan konsumen sebanyak 6,5 juta.

Terlampir adalah nama-nama perusahaan di bawah AFS

A. Kelompok Multifinance

1. Astra Credit Companies

(est. 1982)

4W Financing

Total Financing IDR27 T

2. Toyota Astra Financial Service

(est. 2009)

4W Financing

Total Financing IDR20 T

3. Surya Artha Nusantara Finance

(est. 1983)

HE Financing

Total Financing IDR3 T

4. Federal International Finance (FIF)

(est. 1989)

2W & Financing

Total Financing IDR35 T

5. Komatsu Astra Finance

(est. 1991)

Venture Capital

Total Financing IDR122 Bn

6. Astra Credit Companies

(est. 1982)

4W Financing

Total Financing IDR27 T

B. Kelompok Asuransi

1. Asuransi Astra

(est. 1956 & acq 1981)

General Insurance

Gross Written Premium IDR4 T

2. Astra Aviva Life

(est. 2014)

Life insurance

JV with Aviva Plc (UK)

Gross written premium IDR4 T

C. Perbankan

1. Bank Permata

(Est. 2002 & acq 2004)

Banking

JV with Standart Chartered Bank (UK)

Total asset IDR148 T

D. Dana Pesiun

1. Dana Pensiun Astra

(est. 1987)

Pension Fund

Tatal assets IDR10 T

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: