Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, program keramba jaring apung (KJA) lepas pantai hingga dalam bentuk pemasarannya juga merupakan bentuk sinergi antara BUMN sektor perikanan dengan koperasi nelayan.
"(Program KJA) ini bahu membahu BUMN dan koperasi nelayan atau koperasi unit desa (KUD) yang akan mengelola ini bersama-sama BUMN," kata Menteri Susi dalam jumpa pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Menurut Susi, KKP berupaya membangun KJA lepas pantai adalah agar nelayan nusantara ke depannya diharapkan tidak hanya handal dalam menangkap ikan, tetapi juga bisa mengembangkan dan mengelola budi daya perikanan yang berteknologi tinggi.
Di tempat terpisah, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menilai program KJA lepas pantai, yang digalakkan Kementerian Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu upaya menjawab tantangan produksi kelautan dan perikanan nasional.
"KJA ini untuk menjawab tantangan produksi perikanan dan pemenuhan kebutuhan pangan bangsa," kata Sekretaris Jenderal Kiara Susan Herawati.
Ia juga memaparkan KJA melibatkan banyak orang, sehingga pemerintah harus memastikan koperasi perikanan mengambil ruang yang lebih besar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan KJA merupakan lompatan teknologi dan masa depan perikanan Indonesia.
"Kita harapkan jadi sebuah lompatan kemajuan, terobosan di Indonesia. Cikal bakal berlipat gandanya nilai tambah budi daya perikanan Indonesia," kata Presiden saat meresmikan KJA lepas pantai di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Babakan, Pangandaran, Selasa (24/4).
Presiden mengungkapkan dengan teknologi KJA, maka sebanyak 1,2 juta penebaran benih ikan, dapat menghasilkan 816 ton per tahun per unit dan melibatkan antara 215-250 orang.
KJA merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan mengadopsi teknologi lepas pantai dari Norwegia yang diperkirakan bakal mampu menggenjot produksi komoditas ikan kakap putih secara signifikan.
Teknologi KJA fokus dikembangkan di tiga kawasan strategis, yakni perairan Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah), Pangandaran (Jawa Barat), dan Pulau Sabang (Aceh).
KJA memiliki beberapa keunggulan, yaitu tahan terhadap gelombang dan memiliki ketahanan lebih dari 10 tahun, serta cukup efektif digunakan dalam budi daya ikan karena mudah dalam pemasangan maupun pelepasan jaring, serta memiliki beragam konfigurasi dalam pengoperasiannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil