Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Kecebong hingga Kalajengking, Ini Dia Hewan-Hewan Favorit Jokowi

Dari Kecebong hingga Kalajengking, Ini Dia Hewan-Hewan Favorit Jokowi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ditengah pembukaan acara Musrenbangnas RKP 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Presiden Jokowi menyoroti bisnis yang cepat mendatangkan uang banyak. Bukan emas, mantan Walikota Solo itu malah mengusulkan agar Kepala Daerah gencar menyosialisasikan bisnis ternak kalajengking karena dinilai komoditas yang mendatangkan keuntungan fantastis.

Presiden Jokowi memang dikenal sebagai kepala negara pecinta binatang. Setidaknya di Istana Bogor, tempat kedua setelah Istana Merdeka, Jokowi gemar mengoleksi serta beternak beberapa hewan. Dan berikut hewan-hewan kesayangan Jokowi:

1. Kecebong

Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep membuka rahasia bahwa ayahnya adalah 'kolektor kecebong', sampai-sampai dalam sesi wawancara, Kaesang menyebut kalau ayahnya punya kolam khusus untuk beternak dan memelihara kecebong. Kenapa Jokowi menggemari binatang yang bisa hidup di dua alam itu?

"Tanya bapak, jangan tanya saya," kata Kaesang.

2. Rusa

Di Istana Bogor, umum diketahui banyak rusa yang dibiarkan berlarian bebas di halaman. Nah, Jokowi malah hafal dengan jumlah rusa yang bertebaran di Istana Bogor.

"Di istana, kita memilik 460 rusa," pungkasnya.

3. Kambing

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi tak segan memamerkan koleksi kambing yang berhasil diternaknya. Semula di Istana Bogor, Jokowi memelihara 5 kambing. Jumlah itu bertambang menjadi 11 ekor, usai beberapa bibit beranak pinak.

"Saya awalnya beli kambing 5, 3 betina dan 2 jantan. Baru sepuluh bulan jadi 11 kambing. Domba saya gemuk, tapi enggak kaya saya. Lumayan lah," pungkasnya dengan terkekeh.

4. Kalajengking

Dalam acara Musrenbangnas RKP 2019, Jokowi memaparkan tentang komoditas yang paling mahal di dunia bukan emas, melainkan racun atau bisa kalajengking. Kata dia, bisa kalajengking ini berharga 10, 5 juta dolar AS per liter atau jika dirupiahkan mencapai Rp 145 miliar per liter. Atas alasan itu dia meminta para kepala daerah untuk mengumpulkan racun kalajengking jika ingin kaya, ketimbang harus mengkorupsi uang rakyat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: