Kolombia Melirik Potensi Miliaran Dolar dari Perdagangan Ganja
Bosan dengan hidup dalam ketakutan karena diancam ditangkap atau konflik dengan pedagang obat bius, Romairo Aguirre siap untuk menghancurkan perkebunan ilegalnya dari 1.500 semak-semak ganja di wilayah pegunungan Cauca di Kolombia barat daya dan merubahnya menjadi lahan ganja yang sah di mata hukum Kolombia.
Seperti banyak petani yang menanam ganja di dekat kota Corinto, Aguirre berharap rencana Presiden Juan Manuel Santos untuk mengubah Kolombia menjadi produsen utama mariyuana untuk keperluan medis berarti dia dapat menemukan pekerjaan dari salah satu dari selusin perusahaan yang diluncurkan di negara Amerika Selatan.
Santos, yang meninggalkan kantor pada Agustus, mengesahkan undang-undang dua tahun lalu yang melegalkan ganja medis untuk penggunaan domestik dan ekspor. Ini bertujuan untuk mengambil perdagangan ganja dari tangan pemberontak Marxis dan pedagang, mengubah Kolombia menjadi produsen bernilai miliaran dolar untuk industri farmasi.
“Kami baru menyadari potensi ganja. Itu bisa menjadi keuntungan ekonomi berikutnya, seperti kopi,” tutur Aguirre, (61), sebelum seorang pria dan seorang wanita tiba di ladangnya untuk membeli ganja kering, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (4/5/2018).
"Saya bisa masuk penjara untuk ini, tetapi itu tidak akan terjadi jika saya menjualnya dengan tujuan pengobatan," tambahnya.
Petani yang ingin menjadi bagian dari proyek mariyuana Kolombia diperlukan untuk menghancurkan tanaman ilegal mereka. Kolombia telah mengeluarkan 33 lisensi dan berharap untuk tumbuh sebanyak 40,5 ton per tahun mariyuana medis, terhitung sekitar 44 persen dari lisensi yang dikeluarkan secara global.
Sejauh ini, bagaimanapun, pemerintah telah mengizinkan produksi benih dan ganja hanya untuk penelitian ilmiah, bukan untuk produksi komersial ganja medis.
Andres Lopez, kepala Badan Narkotika Nasional Kolombia yang mengawasi penggunaan narkotika, mengatakan telah menempatkan timnya untuk mengatur industri tersebut. Undang-undang baru menyerukan pengujian ketat untuk mencegah ganja ilegal memasuki pasar medis.
Belakangan, para petani memperkirakan bahwa Kolombia dapat menangkap sebanyak seperlima dari pasar global yang dapat bernilai $40 miliar per tahun, dorongan ekonomi yang signifikan karena Kolombia berusaha mengurangi ketergantungannya pada cadangan minyak yang berkurang.
Itu akan lebih dari ekspor batu bara, dan juga lebih dari ekspor bunga, kopi dan pisang yang digabungkan.
“Taruhan Kolombia pada diversifikasi ekspor, portofolionya dan ini adalah salah satu cara yang paling agresif,” tutur Rodrigo Arcila, kepala asosiasi petani cannabis.
Industri baru tersebut tidak akan memproduksi mariyuana yang berasap tetapi fokus pada minyak, krim dan inhaler yang diproduksi di laboratorium dan dipersonalisasi dengan resep untuk setiap pasien, katanya.
Petani mengatakan bahwa produksi akan cukup untuk mengobati rasa sakit dan gejala sekitar 4,5 juta pasien secara nasional dan 60 juta di Amerika Latin yang menderita kondisi seperti kanker, multiple sclerosis dan epilepsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: