Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keyakinan Konsumen Menguat, IKK April Meningkat 0,6 Poin

Keyakinan Konsumen Menguat, IKK April Meningkat 0,6 Poin Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan keyakinan konsumen menguat pada April 2018 dibanding Maret 2018, meskipun terdapat sedikit penurunan persepsi untuk ketersediaan lapangan kerja pada Indeks Ekonomi saat ini.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman, mengatakan konsumen masih optimistis terhadap kondisi perekonomian, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2018 sebesar 122,2 poin atau meningkat 0,6 poin dibanding Maret 2018.

"Peningkatan optimisme konsumen tersebut didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan dan terjaganya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini," kata Agusman dalam keterangan resmi dikutip di Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Dalam laporan survei tersebut, BI juga mencatat Kenaikan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi kegiatan dunia usaha pada enam bulan yang akan datang.

Sementara itu, persepsi konsumen dalam Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat stabil. Beberapa indikatornya adalah indeks terhadap penghasilan mengalami kenaikan 0,5 poin menjadi 121,2 poin pada April 2018.

Bank Sentral juga mencatat terjadi penurunan pada indeks terhadap ketersediaan lapangan kerja yang sebesar 95,5 poin di April 2018 dari 96,1 pada Maret 2018.

Persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja menurun pada kelompok tingkat pendidikan sarjana dan juga pada responden berusia 21-30 tahun dan 51-60 tahun.

Hasil survei juga mengindikasikan menurunnya tekanan harga tiga bulan mendatang pada Juli 2018. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada tiga bulan mendatang sebesar 183,6, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 184,4.

"Ekspektasi menurunnya tekanan harga tersebut terutama dipengaruhi oleh kembali normalnya permintaan barang dan jasa setelah Idul Fitri," kata Agusman.

Survei konsumen dilakukan setiap bulan terhadap 4.600 rumah tangga sebagai responden di 18 kota besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: