Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur skala besar dan sedang di Sulsel pada triwulan I-2018 tidaklah begitu menggembirakan. Baik secara triwulanan maupun secara tahunan, laju pertumbuhannya menurun. Bahkan, capaian Sulsel masih berada di bawah angka nasional.
Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, mengungkapkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang secara triwulanan (q to q) pada tiga bulan pertama tahun ini menurun 4,79 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. "Itu membuat Sulsel berada di bawah angka pertumbuhan nasional yang naik 0,88 persen," katanya di Makassar.
Berdasarkan data BPS, penurunan produksi terendah pada industri manufaktur skala besar dan sedang terlihat pada barang galian bukan logam. Penurunannya mencapai 8,85 persen. Terlepas dari itu, sambung dia, ada beberapa sektor yang menunjukkan tren positif, seperti industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu (1,13 persen).
Sejalan dengan pertumbuhan secara triwulan, industri manufaktur besar dan sedang di Sulsel pun menurun 0,33 persen pada triwulan I 2018 terhadap triwulan triwulan I 2017 (y on y). Lagi-lagi, capaian itu membuat Sulsel berada di bawah angka nasional yang tumbuh mencapai 5,01 persen pada periode yang sama.
Masih merujuk data BPS, industri manufaktur besar dan sedang yang mencatat kenaikan pada triwulan I-2o18 meliputi industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu mencapai 9,61 persen. Namun, industri makanan dan industri galian bukan logam yang cukup dominan malah mengalami penurunan produksi 0,32 persen dan 0,38 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: