Turki Tak Tinggal Diam Jika AS Hentikan Penjualan Senjata ke Ankara
Turki akan membalas jika AS meratifikasi RUU yang menghentikan penjualan senjata ke negara itu, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam sebuah pernyataan, Minggu (6/5/2018).
"Jika AS mengambil langkah ke arah embargo atau larangan visa pada kami, Turki pasti akan menanggapi itu," tutur Cavusoglu saat wawancara dengan penyiar lokal CNNTurk, mengacu pada potensi pembatalan penjualan pesawat F-35 ke Turki, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Senin (7/5/2018).
Pernyataannya disampaikan dua hari setelah Dewan Perwakilan AS merilis rincian tagihan pertahanan tahunan senilai 717 miliar dolar AS, termasuk langkah untuk menangguhkan penjualan senjata ke Turki.
Proposal akan meminta Departemen Pertahanan AS untuk menghentikan penjualan peralatan pertahanan utama ke Turki sampai departemen tersebut memberikan Kongres dengan laporan tentang hubungan antara kedua negara.
"Pendekatan mereka terhadap ancaman atau sanksi tidak benar ketika kita sensitif pada kesepakatan sistem pertahanan udara S-400. Jika AS mengambil langkah-langkah tersebut sementara kami berusaha untuk memperbaiki hubungan, mereka pasti akan mendapat respons dari Turki," Cavusoglu menekankan.
Turki dijadwalkan untuk membeli lebih dari 100 jet F-35 Joint Strike Fighter, sementara bernegosiasi dengan AS atas kesepakatan rudal Patriot. Desember lalu, Turki dan Rusia menandatangani perjanjian tentang pembelian dua sistem rudal S-400 pada akhir 2019, yang memicu peringatan dari NATO tentang konsekuensi yang tidak ditentukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo