PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) ingin memperbanyak jumlah mitra pengecer yang bisa mengakses fasilitas pinjaman modal usaha. Hal tersebut merupakan salah satu langkah Perseroan dalam menjalankan transisi menuju ekosistem digital guna mendukung proses distribusi dan efisien pasar.
Direktur Utama MKNT, Jefri Junaedi, menuturkan melalui mekanisme kerja sama ini, Jefri berharap pihaknya mampu mendukung mitra-mitra pengecer untuk mengakses fasilitas pinjaman modal usaha yang lebih mudah untuk meningkatkan modal belanja pulsa dan produk telekomunikasi lainnya.
"Dampaknya, semakin banyak usaha mikro yang terbantu sehingga semakin banyak peluang ekspansi kami mendapatkan mitra. Dengan demikian, kapasitas penjualan para mitra menjadi lebih besar," tutur Jefri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Menurut Jefri, dengan adanya pinjaman ini, mereka (outlet) bisa mengajukan pinjaman untuk menambah modal belanja pulsa. Jadi, volume pulsa yang mereka jual akan lebih besar dan secara langsung akan meningkatkan revenue Perseroan.
Fasilitas pinjaman ini, tambah Jefri, akan diberikan kepada mitra outlet dalam bentuk top up saldo sebanyak yang mereka perlukan. Saat ini, Perseroan masih mengkaji model kerja sama ini untuk selanjutnya supaya bisa diakses oleh seluruh mitra. Total mitra yang sudah tecatat menikmati fasiliatas pinjaman ini sebanyak 6.500 mitra.
“Jumlah mitra yang menggunakan fasilitas pinjaman ini kita harapkan akan terus bertambah ke depannya,” tutur Jefri.
Sebagai distributor utama produk telekomunikasi Telkomsel, penjualan terbesar MKNT saat ini masih fokus pada bisnis pulsa isi ulang dengan kontribusi terhadap laba bersih perusahaan mencapai 95%. Merespons hal di atas, Jefri Junaedi menyatakan komitmen Perseroan untuk terus menggenjot penguatan infrastukrtur dan kapabilitas Perseroan dalam melayani konsumen, khususnya di daerah.
“Salah satu upaya kami untuk melayani permintaan pelanggan adalah dengan mempermudah mitra-mitra pengecer untuk mengakses produk-produk telekomunikasi dari MKNT. Salah satunya adalah menyediakan akses ke permodalan lewat penjajakan kerja sama dengan perusahaan fintech P2P lending,” terang Jefri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu