Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Putuskan AS Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran

Trump Putuskan AS Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden AS Donald Trump menyatakan pada hari Selasa (8/5/2018) bahwa ia akan menarik negaranya dari kesepakatan nuklir Iran, keputusan yang segera menarik frustrasi global dan aksi protes.

Penarikan Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut, yang berarti meringankan sanksi terhadap Iran sebagai pertukaran bagi negara yang membatasi program nuklirnya, memicu sebuah risiko perlombaan senjata di Timur Tengah, kata para ahli.

Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, Trump mengumumkan 'pintu keluar'. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menandatangani pengabaian sanksi terkait nuklir terhadap Iran, tetapi memberlakukan kembali sanksi yang dicabut berdasarkan perjanjian melawan Tehran dan negara-negara yang memiliki hubungan bisnis dengannya.

Trump mengulangi retorikanya terhadap Iran dan kesepakatan nuklir, atau Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), mengatakan bahwa pihaknya gagal mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir atau menghalau terorisme di wilayah tersebut.

JCPOA "memungkinkan Iran untuk terus memperkaya uranium" dan "mencabut sanksi ekonomi yang melumpuhkan" pada Iran dengan imbalan "batas sangat lemah" pada aktivitas nuklirnya, "dan tidak ada batasan sama sekali" pada upaya untuk memperluas pengaruh daerah, tuturnya.

"Ketentuan kesepakatan benar-benar tidak dapat diterima," katanya, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Rabu (9/5/2018).

"Jika saya membiarkan kesepakatan ini untuk berdiri, akan segera ada perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah. Semua orang ingin senjata mereka siap pada saat Iran memiliki senjata mereka," ungkapnya.

Amerika Serikat akan memberlakukan "tingkat tertinggi" sanksi ekonomi terhadap Teheran, katanya.

"Setiap negara yang membantu Iran dalam pencariannya akan senjata nuklir juga dapat dikenakan sanksi keras oleh Amerika Serikat," tegas Trump.

Trump juga mengatakan bahwa "kami bersatu dalam pemahaman kami tentang ancaman, dan dalam keyakinan kami bahwa Iran tidak harus memperoleh senjata nuklir."

Keputusan Trump datang pascakunjungan ke Amerika Serikat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson. Macron bahkan mengusulkan rencana sampingan terakhir untuk menenangkan Trump, tetapi gagal meyakinkannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: