Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sah, Indonesia Jadi Pusat Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi Negara OKI

Sah, Indonesia Jadi Pusat Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi Negara OKI Kredit Foto: Bio Farma
Warta Ekonomi, Bandung -

Indonesia resmi sebagai Pusat Riset Vaksin Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Centre of Excellence (CoE) The Organization Of Islamic Cooperation (OIC).

Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek mengatakan Keberadaan CoE OIC untuk mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan sediaan produk biotek yang lebih efisien dalam mengantisipasi wabah penyakit yang tidak dapat diprediksi

"Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memiliki Vaccine Manufacturers Group (VMG) yang beranggotakan produsen vaksin di negara Islam antara lain Indonesia, Turki, Tunisia,  Iran, Malaysia, Senegal, Maroko, Mesir, dan Saudi Arabia," kata Menkes dalam keterangan resminya di Bandung, Selasa (15/5/2018).

Adapun, Direktur Utama Bio Farma M. Rahman Roestan yang juga dipercaya sebagai vice chairman atau Wakil Ketua Kelompok Produsen Vaksin (VMG) OKI juga menjadi salah satu narasumber dalam workshop Vaksin dan produk Bioteknologi menyebutkan

pihaknya sudah menjalin kerjasama R n D dengan Tunisia, kerjasama produksi dengan Kerajaan Saudi Arabia, Supply produk ke negara-negara OKI seperti Maroko, Tunisia, termasuk Saudi Arabia dan negara teluk lainnya. 

“Sebagai BUMN, kami memiliki peran strategis, didalam negeri untuk menjamin kemandirian dan ketersediaan vaksin, sedangkan di global kami turut serta mendorong kemandirian dan ketersediaan vaksin di negara Islam,” ujar Rahman.

Dengan mekanisme kerjasama kelompok VMG OIC pada 2016 telah dilaksanakan workshop di Bio Farma tentang proses produksi, distribusi, rantai dingin (cold chain) yang dihadiri anggota VMG yairu Turki, Bangladesh, Malaysia, Iran.

Sementara itu, pada acara Launching Reception and Workshop on the OIC Centre of Excellence on Vaccines and Biotechnology Products yang adakan 14 Mei 2018, Bio Farma juga memamerkan dalam exhibition proses produksi vaksin dan bioteknologi dengan penerapan sistem terintegrasi dan konsep cara pembuatan obat yang baik (good manufacturer practices). 

Bio Farma sudah mempersiapkan beberapa langkah kongkrit sebagai mekanisme kerjasama antar sesama anggota OKI. Rahman berharap dengan penetapan Centre of Excellence OIC dapat mempercepat kemandirian dan ketersediaan vaksin serta produk bioteknologi pada negara anggota OKI. 

"Kami akan menyediakan mekanisme kerjasama dengan negara–negara OKI melalui transfer teknologi, kerjasama riset dan pengembangan serta kerja sama fill and finish," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: