Perseroan Terbatas Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyiapkan 26 kapal penumpang untuk melayani mudik Lebaran 2018 dengan masa angkutan dimulai 31 Mei sampai dengan 30 Juni.
Direktur Armada Pelni Tukul Harsono pada kunjungan media ke KM Gunung Dempo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kapal akan singgah di 91 pelabuhan, melayani 1.100 ruas serta menempuh jarak 98.329 mil dengan kapasitas 53.763 penumpang per hari.
"Untuk menyambut mudik Lebaran 2018, Pelni menyiapkan 26 armada. Kapal-kapal Pelni sudah disiapkan baik dari segi keselamatan, kenyamanan, maupun pelayanannya," kata Tukul.
Selain itu, Pelni juga menyiapkan 47 armada kapal perintis untuk melayani pemudik menuju 305 pelabuhan dan 4.620 ruas dari pulau-pulau besar ke pulau terpencil dan terluar.
Selama ini mudik lebih dikenal dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Namun, kata dia, kapal Pelni melayani hampir ke seluruh pulau di Tanah Air.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Usaha Angkutan Penumpang O.M. Sodikin mengatakan bahwa masa angkutan Lebaran dengan kapal Pelni berlangsung selama 30 hari mulai dari 31 Mei s.d. 30 Juni 2018. Masa angkutan Lebaran dengan kapal laut lebih lama dibanding angkutan darat dan udara.
Ia memaparkan tren pemudik dalam 5 tahun terakhir menurun. Pada tahun 2012 tercatat 815.392 orang, tahun 2013 menjadi 708.272 orang, tahun 2014 tercatat 763.916 orang, tahun 2015 menjadi 693.793, tahun 2016 tercatat 586.322 orang, dan pada tahun 2017 menjadi 573.944 orang.
Dari 91 pelabuhan, ada 10 pelabuhan dengan embarkasi tertinggi, yakni pertama Cabang Makasar 50.989 pelanggan, Surabaya 36.555 pelanggan, Balikpapan 34.448 pelanggan, Baubau 28.731 pelanggan, Ambon 25.846 pelanggan, Pulau Batam 24.830 pelanggan, Sorong 24.534, Kumai 21.236 pelanggan, Jayapura 20.357 pelanggan, dan Manokwari 18.722 pelanggan.
Pelni membagi tiga cluster pelayanan, yaitu wilayah barat terdiri atas Tanjung Priok, Tanjung Pandan, Pontianak, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Belawan, Pulau Natuna, Semarang, Surabaya, Sampit, dan Kumai.
Wilayah tengah terdiri atas Makasar, Baubau, Balikpapan, Nunukan, Tarakan, Pare-pare, Bima, Labuan Bajo, Lewoleba, dan Kupang.
Wilayah timur terdiri atas Ambon, Banda Neira, Namlea, Ternate, Tual, Sorong, Manokwari, Biak, Serui, Nabire, dan Jayapura.
Adapun komposisi penumpang wilayah barat sebesar 39 persen, wilayah tengah 43 persen, dan wilayah timur 19 persen.
Untuk mengantisipasi permintaan, Pelni melakukan "rerouting" ke ruas-ruas padat penumpang, di antaranya untuk wilayah barat Batam-Belawan, Kumai-Semarang, Sampit-Semarang, Kumai-Surabaya, Sampit-Surabaya, dan Balikpapan-Surabaya.
"Pelni tidak menambah armada namun menambah frekuensi pada ruas padat penumpang dengan me-'rerouting' kapal," kata Tukul.
VP Angkutan Penumpang Pelni Sukendro menambahkan bahwa tiket kapal Pelni dapat dibeli secara "online" di beberapa "chanel" yang bekerja sama dengan Pelni, seperti loket Pelni, travel agen, website, Call Center Pelni 162 dan minimarket. Tiket kapal mulai dijual H-45.
"Sistem tiket akan mengarah ke digitalisasi. Nantinya, beli tiket bisa dengan handphone. Kami terus berusaha menyajikan semudah mungkin cara membeli tiket kapal Pelni," kata Sukendro.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat