Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Guyana Bakal Tingkatkan Kerja Sama di Tiga Area Ini

Indonesia-Guyana Bakal Tingkatkan Kerja Sama di Tiga Area Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia dan Guyana sepakat untuk meningkatkan kerja sama pembangunan antar-kedua negara, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/5/2018).

"Sebagai negara kepulauan, Indonesia mengerti tantangan pembangunan yang dihadapi negara-negara kepulauan di Karibia," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno dalam kunjungan resmi pertama Menlu RI ke Guyana sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara.

Dalam pertemuan dengan Presiden Guyana David Arthur Granger, Menlu RI menyampaikan bahwa walaupun nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, nilai tersebut masih kecil dan belum merefleksikan peluang kerja sama bilateral kedua negara.

Terkait hal itu, Menlu RI mengusulkan tiga area prioritas kerja sama pembangunan kedua negara, yaitu kerja sama ekonomi dan investasi dengan fokus bidang energi, kerja sama lingkungan hidup, dan kerja sama teknis dan pengembangan kapasitas.

Terkait kerja sama di bidang energi, Menlu Retno menyampaikan bahwa pengalaman pengusaha minyak dan gas Indonesia dapat mendukung Guyana dalam mengembangkan sektor minyak dan gas yang baru mulai dibuka.

Selain di sektor minyak dan gas, Indonesia juga dapat mendukung upaya Guyana untuk memberikan nilai tambah dari industri ekstratif lainnya sesuai yang ingin dikembangkan Presiden Guyana di sektor pengelolaan kayu, emas, dan perikanan.

"Industri ekstratif telah berkontribusi banyak kepada perekonomian Indonesia, dan Indonesia dapat membagi pengalamannya ke Guyana," tutur Menlu Retno.

Dalam hal kerja sama untuk lingkungan hidup, Menlu RI menyampaikan bahwa sebagai negara yang juga memiliki hutan luas, Indonesia dapat membagi pengalaman ke Guyana dalam pengeloaan hutan yang berkelanjutan.

Menlu Retno pun menyampaikan pengalaman Indonesia dalam melawan penebangan hutan secara ilegal dan mengembangkan sertifikasi kayu sehingga dapat membuka akses pasar yang luas di Eropa.

Hal serupa disampaikan Menlu RI terkait pengelolaan sumber daya laut, khususnya dalam mengatasi penangkapan hasil laut secara ilegal (IUU Fishing).

Berbagai usulan yang disampaikan Menlu RI ditanggapi positif oleh Presiden Guyana.

Presiden Guyana secara khusus mengundang investor Indonesia untuk berinvestasi di sektor yang dapat memberi nilai tambah bagi produk mentah Guyana, yaitu di bidang pertanian, kehutanan, pertambangan, perikanan, dan industri gula. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: