Harga bawang merah yang dijual para pedagang di pasar Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mencapai Rp65.000/Kg sehingga meresahkan para ibu rumah tangga di sana.
"Pekan lalu harga bawang merah melonjak dari Rp55.000/Kg menjadi Rp60.000/Kg sehingga siapa yang tidak resah karena saat ini naik kembali," kata salah seorang warga, Agustina, dihubungi dari Ambon, Kamis.
Padahal, harga harga bawang merah sebelum mengalami lonjakan hanya Rp35.000/Kg, menyusul Rp30.000/Kg.
Sedangkan, bawang putih saat ini dijual pedagang di pasar Piru Rp45.000/Kg atau mengalami penurunan dari Rp48.000/Kg.
Harga bawang putih dua pekan lalu Rp40.000/Kg, menyusul bervariasi Rp30.000 - Rp32.000/Kg.
"Saya yang beragama Kristen Protestan saja meresahkan lonjakan tajam harga bawang merah. Apalagi, basudara (saudara) beragama Islam yang menunaikan ibadah Puasa," ujar Agustina.
Dia mengemukakan, stok bawang merah maupun putih sebenarnya cukup banyak di pasaran. Kemungkinan karena ibadah Puasa sehingga pedagang menaikkan harga.
Bawang merah maupun putih yang dijual para pedagang di pasar itu dibeli dari pengelola toko - toko di Piru.
Pengelola toko membeli bawang merah maupun putih di Ambon sehingga membutuhkan ongkos angkutan dan buruh.
"Jadi harga bawang di pasar itu tergantung pengelola toko menjualnya sehingga sering meresahkan masyarakat," kata Agustina.
Dia mengimbau Bupati SBB, Muhammad Yasin Payapo dan Wakil Bupati, Timotius Akerina agar menginstruksikan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis agar intensif melakukan pemantauan di pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat